Suara.com - Sampai usia berapa Anda menyuapi anak? Dua tahun, tiga tahun, atau bahkan di usia sekolah pun anak masih disuapi? Saatnya Anda berhenti menyuapi anak, dan biarkan anak makan sendiri.
Sebagian orangtua memilih untuk terus menyuapi anaknya karena tak ingin anak berantakan atau kotor saat makan sendiri. Padahal, ini adalah proses belajar yang harus dilalui anak.
Membiarkan anak makan sendiri juga mengajarkan banyak hal padanya. Salah satunya, membuat anak tetap terhubung dengan naluri dasar mereka (rasa lapar) dan mendengarkan isyarat tubuh mereka sendiri (rasa kenyang).
Ketika anak disuapi oleh orang lain, anak berpotensi untuk makan lebih banyak daripada yang mereka butuhkan, menyebabkan mereka kehilangan kontak dengan naluri dasar tubuh mereka. Selain itu, hal ini juga dapat memicu sakit perut dan bisa menimbulkan masalah makan di kemudian hari, seperti kegemukan.
Lalu, kapan anak harus belajar makan sendiri? Keputusan ada di tangan Anda sebagai orangtua. Ada orangtua yang membiarkan anaknya makan sendiri sejak anak mulai MPASI atau mengonsumsi makanan padat. Namun ada juga yang baru mengajarkan anak makan sendiri ketika anak sudah lebih besar.
Tapi yang pasti, dengan anak makan sendiri, ia akan mendapat banyak manfaat dari keterampilan barunya ini. Apa saja? Simak manfaat anak makan sendiri berikut ini, seperti dilansir dari Kids in the House.
1. Belajar keterampilan makan
Anak yang duduk di kursi makannya sendiri dan makan bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain, akan belajar tentang bagaimana orang dewasa makan. Inilah momen ketika anak bisa mengamati bagaimana proses makan berlangsung, bagaimana peralatan makan digunakan, dan bagaimana membawa makanan ke mulut untuk dikunyah.
2. Melatih motorik halus
Keterampilan makan perlu dipelajari. Ketika anak semakin berpengalaman menggunakan tangan dan jari-jarinya, ia akan belajar memegang peralatan makannya, termasuk memegang sendok, garpu, sumpit, dan memegang gelas tanpa tumpah. Ini akan menjadikan anak semakin percaya diri ketika ia mulai mahir melakukan itu semua.
Baca Juga: Boleh Ditiru, Tips Farah Quinn Agar Anak Terbiasa Makan Sayur dan Buah
3. Membuat anak lebih mandiri
Dilansir dari Parents, Jaeah Chung, M.D., asisten profesor pediatri klinis di Rumah Sakit Anak Stony Brook, New York, mengatakan bahwa bisa makan sendiri adalah aspek penting bagi perkembangan pribadi dan sosial anak.
Selain membuat anak merasa mendapatkan kebebasan, ini juga membangun rasa otonomi yang pada akhirnya menjadi dasar bagi pelajaran kemandirian anak.
4. Belajar mengenal sinyal lapar dan kenyang
Ketika anak makan sendiri, ia akan belajar untuk merespons isyarat alami rasa lapar dan kenyang, demikian dikatakan Tiffani Hays, direktur nutrisi anak di Johns Hopkins Children's Center di Baltimore.
Seperti telah dijelaskan di atas, terus-terusan menyuapi anak berisiko Anda memberinya makan lebih banyak daripada yang dibutuhkannya. Akibatnya, selain anak tak mampu mengenali rasa lapar dan kenyang, anak juga berisiko mengalami kegemukan kelak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial