Suara.com - Buah zakar atau testis mungkin lebih banyak diketahui sebagai pabrik sperma. Di sisi lain, ada banyak fakta mengenai satu bagian vital dari lelaki tersebut yang mungkin bahkan tidak diketahui oleh pemiliknya.
Dikutip dari Health.com, testis sering dilupakan dalam kesehatan reproduksi dan seksual pada lelaki. Kebanyakan hanya difokuskan pada seputar penis saja.
Oleh karena itu, ada 9 fakta yang bisa Anda ketahui soal testis pada lelaki, seperti berikut ini:
1. Testis adalah pabrik sperma
Satu fakta yang sudah pasti diketahui, testis memproduksi sekitar 1.500 sperma tiap detik, yang berarti total 130 juta sperma dalam sehari. Tiap lelaki berbeda dan hitungan spermanya juga bisa beragam, tapi umumnya sepasang testis memproduksi jutaan sperma tiap harinya.
Uniknya hanya dibutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur perempuan, namun rata-rata ejakulasi mengandung sekitar 40-130 juta sperma. Apabila sperma tidak dikeluarkan melalui ejakulasi, mereka akan diserap kembali ke dalam tubuh.
2. Suhunya 5 derajat lebih dingin dari seluruh bagian tubuh
Berada di luar tubuh tentu membuat alat reproduksi lelaki sangat rentan akan kontak dari luar. Untuk melindungi kualitas sperma, suhu testis selalu berada 5 derajat di bawah seluruh bagian tubuh lainnya.
Otot pada skrotum atau kantung berkeriput yang membungkus testis berperan sebagi pengendali suhu untuk testis dengan menggerakkan mereka mendekati atau menjauhi tubuh ketika suhu udara naik atau turun.
Baca Juga: Jangan Digaruk! Ini Cara Cegah Buah Zakar Gatal
Misalnya ketika testis menjadi dingin, skrotum akan berkontraksi dan menarik testis mendekati tubuh agar menjadi lebih hangat. Apabila terlalu panas, skrotum akan rileks dan melonggarkan testis.
3. Satu testis lebih rendah dari lainnya
Biasanya, testis sebelah kiri lebih pendek daripada testis sebelah kanan. Hal ini agar suhu pada satu testis bisa berubah tanpa mengenai testis lain, yang bisa terjadi apabila mereka bersentuhan.
Dengan cara ini, tubuh bisa menaikkan atau menurunkan suhu satu testis tanpa memengaruhi suhu lainnya. Dan juga normal bagi lelaki untuk memiliki satu testis yang lebih besar, biasanya yang kanan lebih besar daripada yang kiri.
Selanjutnya
4. Terasa sangat sakit saat terpukul
Dengan berada di luar tubuh, testis memang sangat rentan akan kontak dari luar. Oleh karena itu, mereka memiliki jutaan saraf yang super sensitif akan rasa sakit dan nyeri agar para lelaki lebih sadar untuk melindungi mereka dari bahaya.
Otot skrotum juga akan menariknya ke arah tubuh apabila merasakan ada bahaya atau emosi. Apabila seorang lelaki merasa diancam atau ketakutan, otot akan berkontrasi tanpa ia sadari.
5. Skrotum sama sensitifnya seperti vulva
Tak hanya sensitif pada rasa sakit, kantung skrotum juga sensitif pada rangsangan seksual. Respons ini mirip dengan vulva dan labia pada perempuan, walau tidak sama 100 persen.
6. Berisiko tinggi apabila mengenakan celana dalam ketat
Sebuah studi pada Human Reproduction mengungkapkan bahwa lelaki yang mengenakan celana boxer memiliki konsentrasi sperma 25 persen lebih tinggi dan total sperma 17 persen lebih tinggi ketimbang jenis celana dalam lainnya.
Pakar merekomendasikan untuk mengenakan celana dalam yang tidak ketat agar testis memiliki area yang cukup untuk mengatur suhu dengan mendekatkan atau menjauhkan dari tubuh.
Selanjutnya
7. Kanker testis sering terlambat diketahui
Kanker testis ditandai dengan nyeri di punggung lelaki, selangkangan, perut atau skrotum, kembung di abdomen, rasa berat di skrotum, perubahan bentuk salah satu atau kedua testis, atau benjolan pada testis.
Sayangnya kanker ini sering terlambat dikenali karena bisa tumbuh tanpa menekan organ atau tulang terdekat, sehingga tidak terasa sakit. Untungnya, kanker ini bisa disembuhkan namun sangat penting bagi para lelaki untuk mendeteksi dini dirinya sendiri.
8. Salah satunya bisa sembunyi di dalam tubuh
Saat bayi lelaki tumbuh di dalam rahim, testisnya biasanya jatuh dari abdomen ke skrotum. Akan tetapi dalam beberapa kasus, seorang bayi lelaki bisa lahir dengan salah satu atau kedua testis masih berada di dalam abdomennya.
Terkadang akan jatuh sendiri dalam beberapa bulan awal, namun apabila tidak terjadi dalam empat bulan setelah lahir, maka diperlukan operasi. Operasi ini bisa menyelesaikan masalah, namun bisa membawa risiko komplikasi nantinya, seperti kanker testis.
9. Testis tidak bisa membiru, namun bisa bertambah besar
Beberapa pria merasakan nyeri di testis saat mereka sangat terangsang namun tidak bisa berejakulasi. Kondisi ini disebut epididymal hypertension (EH) yang terjadi saat pembuluh darah ke penis dan testis melebar untuk aliran darah.
Biasanya setelah itu lelaki akan mengalami ereksi. Dalam kondisi tersebut, tak hanya penis yang membesar namun juga testisnya.
Berita Terkait
-
Bukan Singa atau Hiu, Ternyata Ini 5 'Pembunuh' Paling Efektif di Dunia Hewan
-
Lebih Setia dari Manusia? Ini 10 Hewan yang Kisah Loyalitasnya Bikin Hati Luluh
-
5 Fakta Unik Drama HP Nyemplung ke Danau Akibat Selingkuh di Bogor
-
3 Fakta Unik Pemanggilan Skuad Timnas Indonesia, Ada Nama Pemain Veteran
-
Harga Tiketnya Capai Rp1,2 Miliar, Ini 3 Fakta Menarik Met Gala 2025
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!