Suara.com - Virus corona Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 13 juta orang di dunia. Virus ini telah menyebabkan ratusan ribu orang meninggal dunia.
Meski banyak pula pasien virus corona Covid-19 yang berhasil sembuh. Tapi, mereka masih berisiko mengalami efek jangka panjang virus corona Covid-19.
Bahkan orang yang mengalami gejala virus corona Covid-19 ringan, bisa menghadapi efek samping lebih buruk daripada yang diperkirakan.
Menurut peneliti dan dokter di Italia, psikosis, insomnia, penyakit ginjal, infeksi tulang belakang, stroke, kelelahan kronis dan masalah mobilitas sedang diidentifikasi pada mantan pasien virus corona di Lombardy.
Para dokter memperingatkan bahwa beberapa pasien mungkin tidak pernah pulih dari virus corona Covid-19. Bahkan semua orang dari segela usia rentan mengalaminya.
Sebab, virus mematikan ini adalah infeksi sistemik yang menyerang semua organ tubuh, bukan hanya sekadar penyakit pernapasan biasa.
Beberapa orang mungkin mengalami gangguan berkonsentrasi dan melakukan kegiatan fisik sebagai efek samping dari virus corona Covid-19.
Para dokter memperingatkan bahwa orang yang tidak menganggap dirinya dari kelompok rentan tertular penyakit, maka hal itu bisa meningkatkan risikonya terinfeksi virus.
Karena itu, semua orang perlu mencuci tangan teratur, memakai masker dan menjaga jarak sosial. Semua langkah itu merupakan pencegahan penularan virus corona Covid-19.
Baca Juga: WHO: Banyak Negara Salah Arah Tangani Virus Corona
"Awalnya, kami pikir itu hanya virus flu yang berat. Kemudian, kami melihat efek virus itu jauh lebih buruk. Sampai akhirnya kami menemukan bahwa virus itu adalah penyakit sistemik yang merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, sehingga berdampak pada ginjal dan otak," kata Dr Roberto Cosentini dikutip dari Express.
Karena itulah, banyak pasien virus corona Covid-19 mengalami stroke, serangan jantung, membutuhkan dialisis ginjal dan komplikasi akut lainnya.
Pada orang yang meninggal karena Covid-19, Dr. C. Michael Gibson, ahli jantung dan profesor kedokteran di Harvard Medical School juga melihat banyak gumpalan di pembuluh kecil atau kapiler jantung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek