Suara.com - Penggunaan masker wajah dipercaya bisa mencegah penularan virus corona Covid-19. Tetapi, penggunaan masker juga bisa menimbulkan kontroversi kesehatan.
Beberapa orang telah mengklaim bahwa penggunaan masker bisa menyebabkan segala jenis masalah kesehatan. Apalagi bila seseorang memakai masker terus-menerus dan terlalu lama.
Penggunaan masker terlalu lama ini diklaim membuat seseorang menghirup lebih banyak karbon dioksida. Karena, setiap orang pasti akan menghebuskan karbon dioksida setelah menghirup oksigen dari udara ke dalam paru-paru.
Pada konsentrasi yang siginifikan, karbon dioksida yang terhirup ini bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti berkeringat, pusing dan asfiksia.
Namun, spesialis penyakit menular telah berulang kali membantah klaim tersebut. Mereka mengatakan bahwa penggunaan masker tidak cukup ketat, sehingga itu tidak akan menghambat aliran udara atau memerangkap karbon dioksida di dalamnya.
William Schaffner, seorang spesialis penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center pun mencoba memperhatikan bahaya penggunaan masker terlalu lama.
"Kami tidak memiliki UGD penuh dengan orang-orang yang mengenakan masker dan tidak ada yang menjadi sakit karena memakai masker," kata William dikutip dari Express.
Meski tidak pengguaannya terbukti tidak berbahaya, tapi pemakaian masker memang tidak selalu nyaman. Para profesional medis pun mengakui bhawa penggunaan masker terus-menerus menyebabkan ketidaknyamanan karena sifatnya yang keras.
Amesh Adalja, seorang dokter penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security mengatakan masker menyebabkan orang mempermasalahkan banyak hal.
Baca Juga: Banyak Orang Salah Pakai Masker, Ikuti 7 Aturan Ini untuk Lindungi Diri!
"Banyak orang mengatakan sulit untuk memakai masker yang selalu jadi permasalah. Aku pikir orang-orang hanya berusaha mencari alasan untuk tidak memakai masker, jadi mereka terus mempermasalahkan apapun," kata Amesh.
Ketidaknyamanan ini juga membuat para pejabat menyimpulkan beberapa kelompok mungkin tidak perlu mengenakan masker. Mereka mempertimbangkan orang yang merasa tidak nyaman memakai masker dan memiliki masalah pernapasan sebelumnya.
Karena itu, mereka berpendapat kelompok yang tak seharusnya diwajibkan memakai masker, yaitu anak-anak di bawah usia 2 tahun, usia sekolah dasar yang tidak bisa memakai masker tanpa bantuan dan orang yang mengalami kesulitan bernapas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja