Suara.com - Beberapa orang di lingkungan terdekat mungkin sudah pernah terinfeksi Covid-19. Meski mereka sudah dinyatakan pulih, mungkin Anda jadi bertanya-tanya, apakah aman untuk berada di dekat pasien Covid-19 yang baru sembuh?
Dilansir dari Health, tergantung pada tingkat keparahan, diperlukan setidaknya dua minggu untuk pulih sepenuhnya (untuk kasus ringan). Sedangkan perlu lebih dari enam minggu untuk sepenuhnya pulih (untuk kasus yang lebih serius) bagi yang menjalani rawat inap.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, mengetahui kapan waktu yang aman berada di dekat seseorang yang baru-baru ini menderita Covid-19 sangat tergantung pada gejala-gejalanya.
CDC mengatakan aman bagi mereka yang baru sembuh dari Covid-19 untuk berada di sekitar orang lain ketika sudah memenuhi ketiga kriteria berikut:
- Tidak mengalami demam selama tiga hari
- Gejala pernapasan (seperti batuk dan sesak napas) telah membaik
- Sudah 10 hari berlalu sejak pertama kali menunjukkan gejala
Di sisi lain, penting untuk diingat bahwa bagaimanapun, orang yang pulih dari Covid-19 masih dapat memiliki beberapa gejala yang menetap, seperti kesulitan bernapas, kelelahan atau batuk serta sakit kepala yang berkepanjangan.
Meski begitu, William Schaffner, MD, spesialis penyakit menular dan profesor di Universitas Vanderbilt School of Medicine mengatakan itu tidak berarti mereka masih menularkan virus.
"Beberapa orang hanya membutuhkan waktu lebih lama untuk memulihkan diri mereka ke kesejahteraan fisik," lanjutnya.
Dalam kasus lain, jika seseorang dinyatakan positif Covid-19 tetapi tidak memiliki gejala, CDC mengatakan dapat berada di sekitar orang lain setelah 10 hari berlalu sejak mereka mengikuti tes.
Terlepas dari apakah mereka menunjukkan gejala atau tidak, mereka yang sebelumnya terinfeksi Covid-19 mungkin perlu melakukan tes lagi untuk memastikan apakah masih membawa virus.
Baca Juga: Maling Positif Corona Ditangkap, 30 Polisi Ikut Tertular
Jika mereka menerima dua hasil tes negatif berturut-turut, setidaknya 24 jam terpisah, dianggap tidak masalah untuk berada di sekitar orang lain.
Rekomendasi ini adalah untuk semua jenis kontak , bahkan kontak dekat seperti berpelukan atau berciuman.
Tapi masih perlu diingat bahwa memakai masker dan mempraktikkan jarak fisik sebanyak mungkin saat Anda keluar rumah masih harus dipraktekkan. Hal ini tak terlepas demi menjaga keamanan diri dan menghentikan penyebaran virus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!