Suara.com - Perasaan bahagia yang dialami anak, terutama balita, berperan besar dalam perkembangan otak dan sistem imun. Kok bisa?
Selain menjaga fisik tetap bugar, sistem imun yang sehat juga ditunjang dari perasaan bahagia. Tak hanya untuk imun, perasaan bahagia juga berperan penting untuk perkembangan otaknya.
"Situasi PSBB seperti sekarang, bahagia selain bisa meningkatkan imunitas, tapi juga perkembangan otak anak. Jadi anak bisa belajar, bisa bertumbuh, salah satu syaratnya, kalau anak usia dini dia harus bahagia," kata psikolog anak dari Tiga Generasi Saskhya Aulia Prima dalam konferensi virtual BNPB, Minggu (26/7/2020).
Saskhya menjelaskan bahwa selain otak, balita juga mengalami perkembangan emosi dan sosial. Selama masa pandemi ini, memang menjadi tantangan untuk orangtua memastikan pertumbuhan itu tetap berjalan optimal.
Terutama anak yang sudah usia sekolah tetapi harus menjalaninya dari rumah. Peran orangtua jadi bertambah juga menjadi guru. Kondisi itu, menurut Saskhya yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak.
"Kalau sekolah kan sudah punya rencana pembelajaran. Kalau di rumah tanggungjawab orangtua untuk mendampingi sekaligus mendidik, terutama usia dini untuk belajar. Tapi interaksi yang kadang-kadang kurang membuat bahagia atau membuat anak kurang termotivasi untuk belajar. Selain itu juga kalau di rumah motivasi anak belajar jadi beda," paparnya.
Ia menyarankan, bagi balita sebaiknya proses belajar lebih banyak dilakukan melalui aktivitas fisik secara langsung, daripada melalui virtual.
"Anak usia dini butuh gerak fisik aktif 3-4 jam. Tapi sekarang lebih banyak di layar, aktivitas fisik terbatas, makanan sehat juga jarang keluarga yang telaten dalam menyediakan makanan tersebut, dan terakhir rutinitas. Jadi pengaruh ke tumbuh kembang tentu ada," ujarnya.
Dalam situasi saat ini, Saskhya mengingatkan orangtua harus lebih berusaha mencarikan kegiatan fisik untuk dilakukan bersama anak. Selain itu dengan mengimbangi asupan nutrisi yang bergizi seimbang dan istirahat cukup, menurut Saskhya pertumbuhan anak tidak akan terganggu.
Baca Juga: Ilmuwan: Sistem Kekebalan Tubuh Manusia Tak Siap Hadapi Kuman Luar Angkasa
Berita Terkait
-
Otak Anak Berkembang Pesat di Periode 5 Tahun Pertama, Begini Cara Mengoptimalkan Pertumbuhan Kognitif Si Kecil
-
Ibu Cerdas Atasi Stunting: Tips Mudah Penuhi Gizi Anak dari Dokter Spesialis
-
Gak Mau Penyakitan? 4 Kebiasaan Makan Ini Harus Segera Kamu Hentikan
-
Mudah Lapar dan Gampang Sakit, Ini 6 Tanda Kekurangan Protein dalam Tubuh
-
5 Penyebab Berkurangnya Jumlah Kolagen dalam Tubuh yang Sering Diabaikan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!