Suara.com - Jantung bekerja memompa darah melalui jaringan arteri, vena dan kapiler. Darah yang bergerak mendorong dinding arteri ini, kekuatannya diukur sebagai tekanan darah.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa terjadi akibat pengetatan arteri yang sangat kecil biasanya disebut sebagai arteriol.
Saat arteriol ini mengencang, jantung harus bekerja lebih keras dalam memompa darah melalui ruang yang lebih kecil dan muncul tekanan di dalam pembuluh.
Saat kondisi itu terjadi, seseorang mungkin akan merasakan sensasi berdebar di dada, leher atau telinga yang memperingatkan adanya tekanan darah tinggi.
Umumnya, orang dengan tekanan darah tinggi akan mengalami gejala seperti sakit kepala, kelelahan, kebingungan, nyeri dada, detak jantung tidak beraturan, darah dalam urine atau sensasi hentakan di leher dan telinga.
Jika seseorang mengalami sensasi berdenyut atau berdebar di telinga tanpa adanya aktivitas, maka itu bisa menjadi tanda peringatan tekanan darah tinggi.
Sensasi ini juga bisa terjadi karena penyebab lainnya, seperti terlalu banyak minum kafein. Selain itu, kecemasan juga bisa memiliki efek yang sama sehingga seseorang perlu menyadari minuman yang dikonsumsi dan perasaannya.
Menurut Texas Heart Institute dilansir dari Express, kebanyakan orang yang memiliki tekanan darah tinggi tidak mengalami gejala apapun.
"Dalam beberapa kasus, orang dengan tekanan darah tinggi mungkin mengalami perasaan berdebar-debar di kepala atau dada, perasaan sakit kepala ringan atau pusing dan tanda-tanda lainnya," jelas Texas Heart Institute.
Baca Juga: Ingin Bikin Masker Kain Sendiri? Ini Jenis Bahan yang Disarankan
Jika seseorang tidak mengalami gejala apapun, mereka mungkin tidak akan tahu adanya tekanan darah tinggi selama bertahun-tahun. Hal itu bisa menempatkan mereka pada risiko yang lebih tinggi, seperti sakit jantung atau stroke.
Karena itu, seseorang perlu mengunjungi dokter secara berkala untuk mengetahui tekanan darahnya. Anda juga perlu melakukan pemeriksaan medis untuk meninjau kondisi medis secara umum, termasuk riwayat keluarga.
Menurut pedoman dari American Heart Association dan American College of Cardiology, angka di bawah 120/80 mmHg diklasifikasikan sebagai tekanan darah yang normal.
Orang yang memiliki hasil 130.80 mmHg atau lebih itu diklasifikasikan sebagai tekanan darah tinggi atau hipertensi. Jika pengukuran sistolik dan diastolik masuk dalam kategori yang berbeda, kategori yang lebih tinggi harus digunakan untuk mengklasifikasikan status tekanan darah seseorang.
NHS pun memiliki beberapa cara untuk menurunkan tekanan darah tinggi, salah satunya perubahan gaya hidup.
1. Kurangi jumlah garam yang dikonsumsi
2. Kurangi minum alkohol
3. Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan
4. Berolahraga secara teratur
5. Kurangi kafein
6. Berhenti merokok
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek