Suara.com - Dampak Covid-19 pada anak-anak masih belum pasti. Sebagian besar penelitian menemukan anak-anak kurang rentan terhadap penyakit tersebut, sedangkan penelitian lain menyatakan mereka memiliki tingkat infeksi yang sama dengan orang dewasa.
Meski umumnya Covid-19 merupakan penyakit ringan pada anak-anak, ada laporan bahwa mereka mengalami komplikasi sindrom inflamasi langka.
Ketidakpastian tentang dampak penyakit pada anak-anak dan kemampuan mereka menularkan virus corona kepada orang lain telah menyebabkan kebingungan dan menimbulkan kekhawatiran tentang pembukaan sekolah kembali.
Terkait kekhawatiran ini, Pusat Kolaborasi Metode dan Alat Nasional (National Collaborating Centre for Methods and Tools atau NCCMT), di Ontario, Kanada, melakukan tinjauan bukti cepat.
Dalam ulasannya, mereka menemukan bahwa anak-anak bukanlah sumber utama penyebaran infeksi Covid-19 dan lebih mungkin tertular penyakit dari orang dewasa daripada ke anak-anak lain.
Dilansir dari Medical News Today, secara keseluruhan penelitian yang dipublikasikan sejauh ini menunjukkan kemungkinan tertular dan menularkan Covid-19 masih dalam skala usia dan anak-anak kecil tidak mungkin menjadi sumber utama penularan.
"Intinya, sejauh ini, adalah anak-anak di bawah 10 tahun tidak mungkin mendorong wabah Covid-19 di tempat penitipan anak dan sekolah," kata asisten profesor Sarah Neil-Sztramko, dari NCCMT.
"Sampai saat ini, orang dewasa lebih mungkin menjadi penular infeksi daripada anak-anak," sambungnya.
Meski laporan ini konsisten, penulis mengatakan perlu adanya tinjauan lebih lanjut di masa yang akan datang, terutama jika ada temuan lain yang berubah.
Baca Juga: Satgas COVID-19 Minta Kepala Daerah Sosialisasi Inpres Protokol Kesehatan
Penulis juga memperingatkan bahwa beberapa studi yang mereka analisis belum ditinjau sejawat atau peer-review. Itu setidaknya mencapai 31 studi, termasuk 15 studi tunggal dan 16 sintesis.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!