Suara.com - Iming-iming iklan makanan sehat, terkadang menyesatkan. Klaim rendah kalori, rendah lemak, atau rendah gula, nyatanya tidak membuat makanan atau minuman tersebut jadi lebih sehat.
Seperti diwartakan The Daily Meal, Sabtu (15/8/2020), beberapa makanan sehat berikut ini ternyata tidak sesehat yang Anda pikirkan. Apa saja?
1. Soda rendah gula
Soda sudah lama dianggap sebagai minuman tak sehat, lantaran mengandung banyak gula dan kalori. Tapi, produsen tak hilang akal. Mereka pun mengembangkan minuman soda rendah gula.
Tapi faktanya, pengganti gula yang digunakan dalam minuman soda rendah gula, memiliki jumlah kalori yang sama dengan gula biasa. Agar lebih aman, pastikan soda menggunakan pemanis stevia, yang menurut penelitian tidak mengandung kalori, dan produk pemanis yang alami.
2. Granola
Granola dianggap sebagai camilan yang sehat, dan sering jadi taburan di atas yogurt. Tapi tidak semua granola sehat, ya. Pastikan dulu apakah granola menggunakan gula, minyak sawit, dan semua bahan yang mengandung inflamasi harus dihindari. Ingat juga jika bahan alami seperti madu atau sirup maple tetap saja mengandung gula.
3. Energy bar
Energy bar banyak dijual dalam berbagai merek dan dianggap sebagai camilan sehat dan andalan bagi mereka yang ingin diet. Tapi ternyata tidak semua energy bar baik untuk tubuh, karena cenderung mengandung pengawet yang tidak dibutuhkan tubuh.
Baca Juga: 7 Makanan Bernutrisi yang Cocok Dikonsumsi saat Cuaca Dingin
Jika ingin membelinya, maka pastikan energy bar terbuat dari sumber protein alami, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan quinoa. Juga cek dan pastikan energy bar mengandung rendah gula.
4. Smoothie
Minuman satu ini memang mengandung banyak serat dan sumber vitamin karena merupakan campuran sayuran dan buah. Tapi, banyak produsen smoothie yang memproduksi produknya lebih mirip milkshake dan mengandung banyak gula.
Solusi terbaiknya adalah dengan membuat smoothie sendiri di rumah, tanpa yogurt, tanpa gula, dan pertimbangkan susu nabati tanpa pemanis.
5. Yogurt
Makan yogurt memang sangat baik untuk pencernaan karena bisa meningkatkan bakteri baik di usus. Tapi, yogurt dengan berbagai rasa kini semakin banyak ditemui daripada yogurt plain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?