Suara.com - Sejumlah tempat seperti toko, restoran, dan kantor menggunakan pembaca suhu untuk skrining calon pelanggan dan karyawan yang terinfeksi Covid-19. Tetapi tanpa tes usap invasif, Anda tidak akan pernah tahu pasti siapa yang tertular virus yang berpotensi mematikan itu.
Kini peneliti tengah membuat terobosan dengan teknologi baru untuk menguji virus corona baru tanpa pengujian invasif.
Dilansir dari Health24, Emanuela Marasco, asisten profesor di Departemen Ilmu dan Teknologi Informasi di Universitas George Mason di AS saat ini sedang membuat sistem pencitraan ujung jari tanpa kontak yang mungkin dapat mendeteksi Covid-19.
Idenya adalah bahwa pemindai dapat mengambil zat tertentu yang dikeluarkan oleh tubuh yang unik untuk SARS-CoV-2.
“Studi kami akan mengevaluasi sensitivitas biometrik metabolit keringat (pengukuran tubuh) untuk mendeteksi infeksi Covid-19 pada orang dengan dan tanpa gejala,” kata Marasco.
"Memantau biomarker dalam keringat adalah non-invasif, dan bisa jadi jauh lebih akurat daripada pemeriksaan suhu, yang saat ini digunakan."
Melalui pengolahan citra digital, mereka saat ini menganalisis garis kapiler sidik jari untuk mendeteksi sidik jari yang dibuat oleh jari palsu. Citra kulit alami berkeringat kemudian membantu mengotentikasi jari asli dan mendeteksi jari palsu.
Teknologi tersebut akan menggunakan algoritme pembelajaran mesin untuk mendeteksi biomarker yang tepat untuk penyakit dengan pengujian waktu nyata.
Ini akan menyederhanakan proses dan membuat basis data nomor Covid-19 dan tingkat infeksi yang lebih akurat, serta lebih baik mencegah penyebaran melalui operator yang tidak curiga.
Baca Juga: Penyebaran COVID-19 Belum Reda, Legiun Asing Persita Kesulitan ke Indonesia
Dia mengerjakan proyek dalam kemitraan dengan Institut Kesehatan Nasional AS dan dengan dana dari National Science Foundation negara itu.
Universitas juga tertarik untuk menggunakan teknologi - jika berfungsi secara efektif - untuk mengelola pengembalian siswanya pada awal tahun akademik AS.
“Ini akan memungkinkan orang untuk memasuki fasilitas, ruang kelas, atau Metro, dengan memindai ujung jari mereka untuk memastikan bahwa mereka negatif untuk Covid-19,” tambah Marasco.
“Kami akan dapat menjalani kehidupan di mana sentuhan manusia tidak akan terlalu berbahaya, dan kami dapat kembali menikmati pertemuan secara langsung.”
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!