Suara.com - Bali menempatkan diri sebagai daerah dengan tingkat kesembuhan Covid-19 terbaik dari seluruh Indonesia. Tingkat kesembuhannya mencapai 87,13 persen. Dan yang unik, hal ini kemungkinan karena treatment tambahan yang diberikan Dinkes Bali untuk pasien Covid-19. Yaituarak Bali!
Seluruh dunia, saat ini tengah menunggu pembuatan vaksin Covid-19 agar pandemi bisa berakhir. Namun bagi pengidap kanker, terutama yang tengah menjalani program kemoterapi, sekalipun vaksin telah tersedia, mereka tidak bisa langsung mendapatkannya. Kenapa?
Simak 5 berita menarik lainnya di bawah ini!
1. Unik, Dinkes Bali Gunakan Arak Sebagai Tambahan Treatment Pasien Covid-19
Wakil Gubernur Provinsi Bali Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menyampaikan per 27 Agustus 2020, pulau Dewata menempatkan diri sebagai daerah dengan tingkat kesembuhan Covid-19 terbaik dari seluruh Indonesia.
"Data terakhir per 27 Agustus, kumulatif sebanyak 4808 kasus Covid-19, dengan tingkat kesembuhan yang tinggi yaitu 4189 orang, yaitu 87,13 persen, terbaik dari seluruh Indonesia untuk kesembuhan di provinsi Bali," ujar Asisten 2 Perekonomian dan Pembangunan Prov. Bali, Ni Luh Made Wiratmi, saat membacakan sambutan Wagub Bali dalam acara Penandatanganan Kerjasama antara INACA dan PHRI di Denpasar, Bali, Sabtu (29/8/2020).
2. Pasien Kanker Tidak Bisa Langsung Mendapatkan Vaksin Covid-19
Dunia saat ini tengah menunggu pembuatan vaksin Covid-19 agar pandemi bisa berakhir. Namun bagi pengidap kanker, terutama yang tengah menjalani program kemoterapi, sekalipun vaksin telah tersedia, mereka tidak bisa langsung mendapatkannya.
Baca Juga: Akhirnya, AS Izinkan Plasma Darah untuk Pengobatan Covid-19
Dokter spesialis anak hematologi onkologi Dr. dr. Murti Andriastuti, Sp.(A)k menjelaskan bahwa pasien kanker harus lebih dulu menyelesaikan program kemoterapi baru bisa mendapatkan vaksin.
3. Update Covid-19 Global: Lonjakan Kasus Pada Kelompok Usia Muda di Inggris
Update Covid-19 hari ini, Sabtu (29/8/2020), menunjukkan Inggris alami lonjakan kasus infeksi baru Covid-19 pada kelompok usia muda. Selama dua minggu terakhir, kasus baru meningkat pada mereka yang berusia 20-29 tahun.
Anak-anak muda itu bertanggung jawab untuk melakukan tes, kata West Midlands Combined Authority pada hari Jumat (28/8). Dr Sue Ibbotson, Direktur Kesehatan Masyarakat Inggris untuk West Midlands, mendesak anak muda untuk terus mengikuti pedoman pemerintah selama hari libur untuk mengurangi risiko penguncian lokal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
Terkini
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030