Suara.com - Sebuah studi menemukan bahwa ada satu terapi yang disebut bisa meredakan gejala Generalized Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan. Studi tersebut telah dilaporkan dalam JAMA Psychiatry.
Terapi ini disebut dengan cognitive behavioral therapy (CBT) atau terapi kognitif dan perilaku. CBT dinyatakan mampu menekan gangguan kecemasan jika dilakukan dua jam dalam seminggu.
Studi tersebut membandingkan terapi kognitif dan perilaku (CBT), yoga Kundalini, dan pendidikan manajemen stres standar berdasarkan keefektifannya dalam mengurangi kecemasan.
Melansir dari India Times, CBT disebut sebagai bentuk pengobatan yang paling efektif, diikuti dengan yoga, dan kemudian manajemen stres.
Studi tersebut menemukan orang yang berlatih yoga mengalami penurunan gejala kecemasan hingga 54 persen, orang yang melakukan pendidikan manajemen stres memperbaiki gejala mereka hingga 33 persen. Sementara dengan CBT, orang dapat memperbaiki gejala kecemasan secara signifikan, yakni mencapai 71 persen.
Melansir dari Hello Sehat, CBT merupakan salah satu bentuk dari psikoterapi. CBT sendiri bertujuan untuk melatih cara berpikir dan bertindak. Dalam CBT terapis akan mengajak klien untuk menyadari pola pikir yang salah kemudian membentuk pola pikir baru.
Gangguan kecemasan sendiri sering ditandai dengan kekhawatiran terus-menerus dan berlebihan tentang banyak hal dan memengaruhi aktivitas.
"Rasa cemas bermasalah ketika hal itu menciptakan pikiran cemas kronis, sikap depresi, atau perasaan tidak dapat bergerak," tutur Carla Manly, PhD , seorang psikolog klinis di Sonoma County, California, seperti yang dikutip dari Health.
Meski begitu, bukan perkara mudah untuk mengetahui bahwa kecemasan tersebut adalah sebuah bentuk gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Tentu saja, hal seperti itu harus dibantu ahli.
Baca Juga: WHO Ragu Terapi Plasma Darah Ampuh Obati Covid-19, Kenapa?
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!