Suara.com - Serangan jantung termasuk kondisi darurat medis serius yang bisa menyebabkan kematian. Seseorang berisiko mengalami kondisi ini bila ada riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung.
Tapi, Anda bisa mengurangi risiko serangan jantung dengan mengonsumsi cokelat hitam. Menurut Dr Sarah Brewer, cokelat hitam membantu menurunkan tekanan darah karena mengandung flavonoid anioksidan.
Flavonoid telah dikaitkan dengan penurunan tekanan darah yang bisa mengurangi risiko serangan jantung.
Cokelat hitam terbaik harus kaya flavonoid dengan persentase kakao yang tinggi. Setiap orang harus mempertimbangkan konsumsi antara 50 gram dan 100 gram cokelat hitam setiap harinya.
"Cokelat dan kakao adalah sumber flavonoid tinggi. Cokelat hitam menyediakan aktivitas antioksidan lima kali lebih banyak daripada blueberry," kata Brewer dikutip dari Express.
Ada bukti jelas bahwa makan 100 gram cokelat hitam setiap hari bisa menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 5,1 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 1,8 mmHg, cukup untuk mengurangi risiko seragan jantung atau stroke dengan rata-rata 21 persen.
Anda juga bisa minum coklat tanpa pemanis yang sama bermanfaatnya dengan makan 50g - 100g cokelat hitam setiap hari. Karena, cokelat hitam bukan satu-satunya makanan yang mengandung flavonoid.
Sejumlah produk tumbuhan mengandung antioksidan, termasuk kangkung, brokoli dan tomat. Jenis teh tertentu, termasuk teh hijau juga kaya flavonoid dan anggur merah.
Adapun gejala serangan jantung paling umum termasuk nyeri dada parah, nyeri yang menjalar di lengan dan pusing mendadak.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Idan Separo Jual Cendol dan Kue untuk Hidupi Keluarga
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!