Suara.com - Aktris hollywood Rebel Wilson berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 20 kilogram. Untuk mencapainya, ia mengandalkan kombinasi olahraga dan pola makan atau diet yang disebut metode mayr.
"Baiklah, bagi saya 2020 akan disebut sebagai 'Tahun Kesehatan'," tulis pemain Pitch Perfect ini di unggahan Instagram-nya, Januari 2020 awal.
Dia memulainya dengan sering berjalan-jalan dan melakukan perubahan pola makan dengan metode mayr tersebut.
Sebenarnya, diet mayr ini sudah ada selama hampir 100 tahun, dalam berbagai 'bentuk'. Pola makan ini berfokus pada kesehatan usus dan perhatian penuh saat makan.
Dr. Maximilian Schubert, direktur medis VivaMayr, sebuah fasilitas kesehatan Austria yang mempromosikan diet ini mengatakan tujuan utama dari metode ini adalah untuk memiliki sistem usus dan sistem pencernaan yang sehat.
"Maka mereka akan memiliki pendekatan kesehatan yang holistik," jelas Schubert, dilansir Today.
Schubert merekomendasikan untuk memulainya dengan puasa ringan.
"Secara umum, langkah pertamanya selalu melakukan pola makan yang monoton dan dibatasi, untuk menenangkan sistem tubuh, dari segi makanan," tambahnya.
Diet ini juga melibatkan pembersihan, dan konsumsi vitamin atau suplemen untuk mencegah efek samping dari proses detoksifikasi. Potensi efek sampingnya termasuk sakit kepala, mual, kram perut, dan kelelahan.
Baca Juga: Rekomendasi Menu Diet Sehat, Simak!
"Seringkali, orang masih mengalami sakit kepala dan perubahan suasana hati dalam tiga atau empat hari pertama. Setelah itu, mereka pulih dengan sangat baik lagi," lanjut Schubert.
Apa yang dikonsumsi dalam rencana diet mayr?
Diet dimulai dengan puasa selama beberapa hari untuk membantu tubuh menyesuaikan diri. Setelah puasa berakhir, diet ini menekankan untuk tidak minum susu sapi, tetapi mengonsumsi penggantinya seperti krim sayur atau susu alternatif.
Metode mayr juga merekomendasikan makan makanan yang memiliki kandungan alkali tinggi, seperti sayuran dan ikan.
Schubert mengatakan bahwa satu hal yang harus dihindari adalah terlalu fokus pada kalori.
"Kami bukan penggemar penurun berat badan yang mengukur kalori," kata Schubert.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat