Suara.com - Pada Selasa (8/9/2020) Kanye West sempat mencuit bahwa ia menyuntikkan steroid di tangannya yang sakit akibat terlalu banyak mengetik pesan di ponsel. Kini, cuitan tersebut sudah dhapus.
Cuitan tersebut berisi pertemuan West dengan dokternya. Ia juga mengunggah video saat dokter sedang menyuntiknya.
"Cortisone bercampur dengan sedikit tetesan lidocaine," bunyi penggalan cuitan suami Kim Kardarshian ini.
Cortisone atau kortison merupakan steroid yang disuntikkan di dekat sendi siku, lutut, punggung, serta tangan. Setelah disuntikkan kortison, dapat mengurangi peradangan dan nyeri, menurut Mayo Clinic.
Dilansir dari Insider, obat ini umum dikonsumsi oleh penderita rheumatoid arthritis.
Sedangkan lidocaine adalah anestesi, atau agen mati rasa, yang sering dikombinasikan dengan steroid untuk meredakan nyeri sendi.
Dua hingga tujuh hari kemudian, steroid akan bekerja dengan menghilangkan rasa sakit selama berhati-hari hingga berbulan-bulan.
Terlalu sering mengetik di ponsel atau komputer dapat membuat sendi tangan stres
Meskipun West tidak menceritakan kondisi pasti yang menyebabkan nyeri persendiannya, memang benar bahwa mengirim pesan atau mengetik terlalu sering dapat menyebakan rasa sakit di persendian tangan, terutama jari.
Baca Juga: Tidak Semua Pasien Covid-19 Cocok dengan Steroid, Apa Kategori yang Aman?
Seperti yang ditulis oleh ahli bedah ortopedi Dr. Peter J. Evans di Cleveland Clinic, penggunaan ponsel yang berlebihan dapat menyebabkan cedera mikro pada otot dan tendon tangan, terutama di area ibu jari.
Dr. Eugene Tsai, ahli bedah tangan di Cedars-Sinai, juga mengatakan bahwa terlalu banyak mengetik di komputer dapat menyebabkan nyeri pada jari kelingking dan pergelangan tangan.
Karena itu, mereka menyarankan untuk menggunakan jari telunjuk saat mengetik, atau menggunakan fitur voice note agar ibu jari beristirahat sebentar.
Cara terbaik untuk mengobati jenis cedera ini adalah dengan membiarkan tendon dan sendi yang tertekan beristirahat, tetapi terkadang suntikan diperlukan jika rasa sakit terus berlanjut, seperti dalam kasus West, kata Tsai.
Jika suntikan steroid sudah tidak lagi efektif untuk menghilangkan rasa sakit, pembedahan mungkin diperlukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?