Suara.com - Belakangan ini, perawatan pasien virus corona Covid-19 menggunakan steroid mulai banyak digunakan. Bahkan studi baru menunjukkan bahwa mengobati pasien Covid-19 yang sakit kritis dengan steroid dapat mengurangi risiko kematian hingga 30 persen.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sangat merekomendasikan kortikosteroid sebagai pengobatan pertama untuk pasien Covid-19 yang parah.
Namun seperti obat lainnya, steroid tidak bebas risiko. Meski steroid baik untuk pasien yang parah namun obat ini malah bisa memicu kerusakan pada pasien dengan gejala ringan.
"Penting untuk dipahami bahwa steroid dapat bermanfaat bagi pasien paling sakit yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19, tetapi steroid bukan pengobatan untuk kasus yang relatif ringan," catat Byan Mcverry, Lektor Kepala Kedokteran, Universitas Pittsburgh dalam The Conversation.
Melansir dari Medicalxpress, ada dua komponen utama mengapa steroid bisa memberikan efek baik pada pasien parah namun tidak pada pasien bergejala ringan.
Pertama, pada pasien yang parah, respons sistem kekebalan tubuh sangat kuat sehingga dapat melukai organ dan memicu peradangan. Jadi, steroid digunakan untuk menenangkan respons imun dan menekan peradangan.
Kortikosteroid atau steroid cenderung dapat menenangkan respons peradangan dan mencegah perkembangan kerusakan organ khususnya di paru-paru.
Tetapi pada orang bergejala ringan, respons kekebalan tubuh tidak terlalu kuat sehingga masih diperlukan untuk mencegah infeksi semakin parah. Oleh karena itu, jika steroid diberikan pada mereka yang bergejala ringan, obat tersebut malah akan menurunkan kekebalan tubuh dan memperparah gejala.
Baca Juga: Masuk Ambulans Berisi Keranda, Sanksi Bagi Pelanggar Tak Pakai Masker
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
Terkini
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang