Suara.com - Sehat hingga usia tua memang dambaan setiap orang, sehingga berbagai upaya dilakukan sejak muda. Namun nyatanya ada beberapa penyakit yang paling umum dirasakan oleh orang dengan usia lanjut atau lansia (60 tahun ke atas).
Memperingati Hari Lansia Internasional yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1 Oktober, Suara.com merangkum beberapa penyakit yang paling sering dialami oleh lansia, antara lain:
1. Arthritis
Melansir dari Everyday Health, penyakit arthritis menjadi masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh lansia.
"Arthritis mungkin adalah kondisi nomor satu yang dihadapi orang berusia 65 tahun atau lebih," kata ahli geriatri Marie Bernard, MD, wakil direktur National Institute on Aging di Bethesda, Maryland.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memperkirakan bahwa arthritis memengaruhi 49,7 persen dari semua orang dewasa di atas usia 65 tahun. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan menurunkan kualitas hidup lansia.
2. Penyakit Jantung
Menurut CDC, penyakit jantung tetap menjadi pembunuh utama orang dewasa di atas usia 65 tahun, terhitung 489.722 kematian lansia AS pada tahun 2014. Sebagai kondisi kronis, penyakit jantung mempengaruhi 37 persen pria dan 26 persen wanita 65 tahun ke atas.
"Seiring bertambahnya usia, mereka akan hidup dengan faktor risiko penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi," kata Dr. Bernard.
Baca Juga: Kabar Gembira, Kakek Usia 83 Tahun Bisa Sembuh Lawan Covid-19
Untuk menurunkan risiko penyakit jantung, dokter Bernard menyarankan agar melakukan pola hidup sehat. "Olah raga, makan dengan baik, istirahatlah yang nyenyak. Makan dengan baik berarti makan dengan cara yang memungkinkan Anda untuk menjaga berat badan yang sehat dengan pola makan yang seimbang," saran Bernard.
3. Kanker
Menurut CDC, kanker adalah penyebab utama kematian kedua di antara orang di atas usia 65 tahun, setidaknya ada 413.885 kematian pada 2014. CDC juga melaporkan bahwa 28 persen pria dan 21 persen wanita di atas usia 65 tahun hidup dengan kanker.
Padahal jika kanker diketahui lebih awal melalui pemeriksaan, seperti mammogram, kolonoskopi, dan pemeriksaan kulit berbagai jenis kanker masih dapat diobati.
4. Penyakit Pernapasan
Penyakit pernapasan bawah kronis, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyebab kematian ketiga paling umum di antara orang berusia 65 tahun ke atas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025