Suara.com - Dugaan kasus infeksi ulang virus corona baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri di masyarakat.
Banyak masyarakta khwatir bahwa kekebalan yang didapat setelah sembuh dari Covid-19 hanya bersifat jangka pendek.
Dilansir dari Medical News Today, penelitian langka menunjukkan bahwa jumlah antibodi dalam aliran darah seseorang yang mampu melumpuhkan virus menurun tajam setelah infeksi awal.
Namun, para ilmuwan di Fakultas Kedokteran Universitas Arizona (UArizona) di Tucson kini telah menemukan bukti kekebalan jangka panjang pada orang yang pernah terjangkit COVID-19.
Mereka menguji keberadaan antibodi terhadap virus pada hampir 6.000 orang dan kemudian menindaklanjutinya selama beberapa bulan.
“Kami dengan jelas melihat antibodi berkualitas tinggi masih diproduksi 5-7 bulan setelah infeksi SARS-CoV-2,” kata Dr. Deepta Bhattacharya, seorang profesor imunobiologi di universitas, yang ikut memimpin penelitian.
“Banyak kekhawatiran telah diungkapkan tentang kekebalan terhadap COVID-19 yang tidak bertahan lama. Kami menggunakan studi ini untuk menyelidiki pertanyaan itu dan menemukan kekebalan stabil selama setidaknya 5 bulan. ”
Bhattacharya menunjukkan bahwa orang yang tertular virus SARS-CoV yang bertanggung jawab atas wabah SARS 2002-2004 masih kebal 12–17 tahun setelah terinfeksi. Virus ini sangat mirip dengan SARS-CoV-2.
"Jika SARS-CoV-2 seperti yang pertama, kami memperkirakan antibodi bertahan setidaknya 2 tahun, dan tidak mungkin untuk sesuatu yang lebih pendek," katanya.
Baca Juga: Perbedaan Norovirus dengan Virus Corona
Dalam makalah mereka yang diterbitkan di jurnal Immunity, para ilmuwan juga mencatat bahwa dari hampir 30 juta kasus COVID-19 sejak Desember 2019, hanya ada sekitar 10 kasus infeksi ulang yang dikonfirmasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya