Suara.com - Spanyol melaporkan total kasus Covid-19 di negaranya menembus satu juga. Hal ini membuat Spanyol menjadi negara Eropa Barat pertama dengan total angka kasus di atas satu juta.
Dilansir Anadolu Agency, kini banyak wilayah di negara itu mengumumkan langkah-langkah antisipasi baru untuk mengekang penularan virus Covid-19.
Kementerian Kesehatan Spanyol pada Rabu (20/10/2020) melaporkan 16.973 kasus baru Covid-19 - lonjakan harian tertinggi sejak awal pandemi, sehingga meningkatkan jumlah total infeksi menjadi 1.005.295 kasus.
Negara ini mencatat 156 kematian baru akibat penyakit tersebut, sehingga jumlah kematian menjadi 34.366 jiwa.
Sejak 1 September, pasien di rawat inap meningkat lebih dari dua kali lipat dan 5.214 orang sudah dipastikan meninggal akibat penyakit tersebut.
Spanyol adalah satu-satunya negara Eropa selain Rusia yang telah menembus angka satu juta kasus yang dikonfirmasi, meski Prancis juga di ambang batas.
Spanyol saat ini mengalami tingkat rawat inap tertinggi sejak gelombang pertama berakhir, dengan hampir 13.700 pasien aktif menempati 11,5 persen dari semua tempat tidur rumah sakit dan 21,5 persen ICU.
Untuk mengekang penularan, yang telah melonjak sejak musim panas, wilayah Spanyol mulai mengambil tindakan yang lebih ketat.
Pada Rabu, pemerintah La Rioja mengumumkan bahwa mulai Jumat tidak seorang diizinkan untuk meninggalkan atau memasuki wilayah tersebut tanpa alasan mendesak. Sebagian besar toko-toko dan aktivitas di luar rumah juga akan ditutup pada pukul 9 malam.
Baca Juga: Ada Tambahan 1000, Kasus Covid-19 DKI Hari Ini Tembus 97.217
Sementara itu, pemerintah Aragon menyatakan bahwa mulai Kamis, tiga ibu kota provinsi - Zaragoza, Huesca, dan Teruel - juga akan melarang semua pergerakan yang tidak perlu.
Setelah langkah-langkah ini berlaku, sekitar 7,6 juta orang Spanyol akan dibatasi di kota atau wilayah tertentu mereka, meski pembatasan di ibu kota Madrid akan dicabut pada Jumat malam.
Sementara itu, politisi nasional pada Rabu sibuk memperdebatkan mosi tidak percaya yang diajukan oleh partai sayap kanan Vox.
Pemungutan suara, yang sejauh ini hanya berfungsi untuk menyoroti polarisasi politik Spanyol dan pandangan ekstremis Vox, akan berlangsung hingga Kamis dan diperkirakan akan gagal.
Berita Terkait
-
Barcelona Tinggalkan Superliga! Laporta Balikan dengan UEFA, Real Madrid Kecewa?
-
Eder Militao Sempat Ingin Pensiun! Ungkap Perjuangan Kelam Setelah Cedera Parah
-
Austria dan Denmark Pesta Gol di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa, Berikut Hasil Lengkapnya
-
Barcelona Bersitegang dengan PSSI-nya Spanyol Gegara Cedera Lamine Yamal
-
Barcelona Tak Dapat Izin Balik ke Spotify Camp Nou, Ada Apa?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!