Suara.com - Seorang bocah bernama Razzy (4 tahun) mengidap penyakit langka yang menyebabkan dirinya tak bisa menyantap makanan. Kisah tersebut diunggah oleh kanal Youtube Liana Ners. Penyakit ini membuat tubuhnya tak mampu mencerna makanan.
Selama 4 tahun usianya, Razzy hanya diperbolehkan minum susu khusus yang rasanya pahit. Razzy didiagnosa mengalami kelainan pencernaan. Dalam hal ini, Razzy menjadi tak mampu mencerna makanan yang ditelannya. Apa yang diderita Razzy ini disebut dengan sindrom malabsorbsi.
Berikut pengertian sindrom malabsorbsi, penyebab, gejala, dan pengobatannya.
Pengertian Sindrom Malabsorbsi
Sindrom malabsorpsi merupakan sekumpulan gejala yang disebabkan oleh gangguan penyerapan yang oleh beberapa nutrisi di usus halus. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya peradangan usus.
Jika tak segera ditangani, sindrom malabsorpsi ini dapat mengakibatkan penderitanya kekurangan zat gizi atau malnutrisi. Selain itu, apabila hal ini terjadi pada anak-anak maka bisa memengaruhi tumbuh kdembang si kecil.
Tanda bahwa anak mengalami malabsorbsi ialah berat badannya cenderung rendah dibandingkan anak-anak lain seusianya.
Umumnya, proses pencernaan dan penyerapan makanan di dalam perut melalui tiga tahap sebelum dicerna sempurna yakni pengolahan makanan lewat usus, penyerapan nutrisi oleh lapisan mukosa usus, dan mengalirkan zat nutrisi ke seluruh tubuh melalui darah.
Baca Juga: 6 Fakta Bocah 4 Tahun Razzy Idap Penyakit Langka, Tidak Bisa Makan
Namun, jika seseorang mengalami malabsorbsi maka terjadi gangguan pada salah satu atau lebih antara tiga tahapan tersebut. Meski begitu, beberapa penyakit yang diderita seseorang juga bisa menyebabkan malabsorbsi, seperti:
- Pankreatitis kronis
- Penyakit hati atau kantung empedu
- Penyakit pada usus
- Pernah menjalani
- Giardiasis, cryptosporidiosis, infeksi cacing, atau HIV/AIDS operasi bariatrik
- Cystic fibrosis, alergi protein susu sapi, intoleransi laktosa, atau congenital glucose-galactose malabsorption
- Menggunakan obat pencahar atau antibiotik
Gejala yang ditimbulkan akibat penyakit ini beragam. Mulai dari diare secara terus menerus hingga malnutrisi. Berikut beberapa gejala malabsorpsi:
- Kembung
- Tinja berwarna terang, berbau busuk, berminyak, dan lengket
- Diare terus menerus
- Berat badan menurun drastis
- Kulit kering
- Tekanan darah rendah
- Anemia
- Rambut rontok
- Malnutrisi
- Edema
- Otot lemah
- Kesemutan
- Rabun Senja
- Gangguan siklus menstruasi
- Tinggi badan tidak normal
Pengobatan Sindrom Malabsorbsi
Jika Anda atau keluarga terdekat mengalami gejala-gejala di atas maka sebaiknya segera melakukan pengobatan dengan mengunjungi dokter spesialis.
Pengobatan dilakukan untuk meredakan keluhan, mengatasi penyakit, dan mencegah komplikasi. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi malabsorbsi:
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia