Suara.com - Anak Anji, Sigra Umar Narada, diketahui baru saja mengalami infeksi Cutaneous Larva Migrans (CLM), di mana larva cacing masuk ke dalam dalam kulit. Dalam keterangan foto yang diunggah di akun Instagramnya, Anji pun memperingatkan para orangtua lainnya, terutama jika anak-anak mereka suka bermain pasir.
Menanggapi hal itu, dr. Lucia Nauli Simbolon, SpA membenarkan bahwa kasus Cutaneous Larva Migrans ini terjadi secara umum saat anak-anak sering bermain tanah atau pasir di luar rumah.
“Jadi kalau misalnya anak Anji suka main tanah, maka tentu anaknya akan punya faktor risiko terkena Cutaneous Larva Migrans,” ujar Lucia kepada Suara.com saat dihubungi, Rabu (28/10/2020).
Kata dia, CLM ini merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh larva cacing, dan biasanya menyebabkan adanya tanda kemerahan di bawah permukaan kulit yang berbentuk seperti cacing.
“Cutaneous artinya kulit, dan larva itu telur cacing, dan migrans itu bermigrasi atau berpindah-pindah. Makanya awalnya masuk cuma sedikit, larva itu beranak-pinak di dalam kulit kita. Jadi cuma telurnya saja, dan itu kecil banget, terus tumbuh berkembang biak di kulit kita,” terangnya.
Penyebab Cutaneous Larva Migrans
Penyebab infeksi CLM biasanya merupakan jenis cacing tambang. Cacing ini hidup dan bertelur di usus hewan. Kemudian, telur cacing ini akan keluar bersama kotoran hewan, menetas, lalu berkembang menjadi larva di tanah atau pasir.
Dia juga mengungkapkan bahwa faktor lingkungan juga berpengaruh. Mereka yang tinggal di pedesaan atau di sekitar lokasi pembangunan rentan terkena CLM. Ini berbeda dengan mereka yang tinggal di daerah perkotaan, akan jarang ditemukan penyakit tersebut.
“Jadi penyebabnya hanya terjadi saat anak bermain pasir atau tanah. Makanya orangtua harus selalu mengingatkan untuk mencuci tangan kepada anak. Selain itu, diimbau juga anak untuk selalu menggunakan sepatu atau sendal saat keluar rumah,” jelas dokter yang berpraktik di RS Permata Cibubur ini.
Tak hanya anak-anak, infeksi CLM ini bisa menyerang siapa, termasuk orang dewasa. Langkah pencegahannya sama baik untuk anak maupun orang dewasa, yaitu harus rajin membersihkan tangan dan selalu menggunakan alas kaki saat keluar rumah.
Baca Juga: Renang di Danau, Pria ini Nyaris Meninggal Karena Infeksi Cacing Parasit
Gejala Cutaneous Larva Migrans
Anak yang mengalami Cutaneous Larva Migrans ini awalnya akan merasakan nyeri, kemudian berlanjut akan merasa sangat gatal berlebih di dalam kulitnya tersebut.
“Awalnya seperti gatal biasa, tetapi karena cacingnya terus berkembang biak jika tak diobati, maka akan terus berkembang . Paling lama seminggu, tapi bisa juga 3 sampai 5 hari, dan gejalanya bagi penderita akan terus merasakan gatal-gatal yang tak biasa," ucapnya.
Pengobatan Cutaneous Larva Migrans
Pengobatan yang diberikan kepada penderita Cutaneous Larva Migrans adalah dengan memberikan obat antigatal, lalu obat cacing seperti Albendazole dan Ivermectin, atau bisa juga salep kortikosteroid yang bisa membantu mengurangi rasa gatal.
“Kalau Ivermectin itu cuma sekali minum, tapi nggak boleh untuk balita, ibu hamil, manula dan ibu menyusui. Sedangkan Albendazole itu diminumnya seminggu dan itu cepat sembuh. Penderita juga perlu disemprot dengan menggunakan alkohol jenis Ethyl Chloride untuk tindakan pertama,” bebernya.
Bisa Sembuh Sendiri
Kendati begitu, dr. Lucia tak memungkiri bahwa penyakit ini merupakan jenis self limiting disease yang akan bisa sembuh sendiri dalam waktu satu sampai dua bulan ke depan.
Namun, jika kondisi penderita Cutaneous Larva Migrans cukup parah, disarankan untuk segera melakukan konsultasi ke dokter dan segera melakukan tindakan terapi beku dengan menggunakan nitrogen cair. Tujuannya, untuk menghentikan pertumbuhan parasit secara bertahap.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental