Suara.com - Olahraga adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh dan memperpanjang usia harapan hidup. Tapi, sejumlah orang mungkin kesulitan melakukan olahraga ketika musim dingin dan hujan.
Meski begitu, ada aktivitas lain yang bisa menggantikan olahraga di luar rumah selama musim dingin. Studi dari The British Heart Foundation (BHF) yang melibatkan 201 penderita penyakit jantung koroner menemukan aktivitas sederhana di rumah yang bisa membantu memperpanjang usia mereka.
Para peneliti, dilansir dari Express, menemukan meditasi setiap hari selama 15 menit di rumah bisa mengurangi risiko kematian, serangan jantung dan stroke hingga 48 persen.
Perubahan ini dikaitkan dengan tekanan darah rendah dan stres yang lebih rendah. Sementara itu, American Stroke Association mengingatkan orang yang berusia 40 tahun ke atas memiliki risiko mengalami aneurisma.
Aneurisma adalah area melemah di pembuluh darah yang biasanya membesar sebagai respons terhadap tekanan darah tinggi yang konsisten.
Pembuluh darah bagaikan balon yang semakin membesar akan lebih berisiko pecah atau biasanya disebut aneurisma pecah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
Sedangkan, tekanan darah tinggi bisa dipicu oleh tekanan emosi yang terlalu kuat, seperti kesal atau marah. Misalnya, aneurisma di otak pecah, maka pendarahan bisa berakibat fatal.
Kondisi ini dikenal sebagai perdarahan subarachnoid. Gejalanya bisa berupa sakit kepala parah mendadak yang berlangsung dari beberapa jam hingga hitungan hari.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan mual dan muntah serta kantuk atau koma. Bahkan, seseorang juga bisa mengalami kerusakan otak.
Baca Juga: Gejalanya Mirip, Ini Bedanya Virus Corona Covid-19 dengan H1N1
Kondisi ini dikenal sebagai stroke hemoragik yang bisa menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada lengan dan tungkai. Selain itu, bisa menyebabkan masalah berbicara atau memahami bahasa, masalah penglihatan dan kejang.
Saat aneurisma pecah, ada kemungkinan 40 persen terjadi kematian dan 66 persen seseorang mengalami kerusakan otak. Jika pendarahan terlalu banyak, kerusakan otak juga kemungkinan semakin parah.
Hal inilah yang membuat tekanan darah tinggi dianggap sebagai silent killer. Karena, tekanan darah tinggi tak terkontrol bisa memicu sejumlah masalah kesehatan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terkini
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama