Suara.com - Dalang kondang, Ki Seno Nugroho meninggal dunia karena indikasi serangan jantung setelah bersepeda pada Selasa (3/11/2020) malam.
Sebelum meninggal dunia, Ki Seno mengeluhkan nyeri dada dan muntah-muntah hingga dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman. Saat itu, dokter mengatakan Ki Seno mengalami penyumbatan darah 100 persen, yang artinya sudah fatal.
Rupanya, itu bukan pertama kalinya Ki Seno dilarikan ke rumah sakit. Pada September lalu, Ki Seno sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena penggumpalan sel darah.
Selain masalah penggumpalan darah. Ki Seno juga memiliki riwayat asam lambung dan sempat berhenti merokok yang tidak berlangsung lama.
"Saat itu diberi obat dan diperbolehkan pulang, Kami kembali mementaskan wayang climen sampai tanggal 2 November," ujar Gunawan Widagdo, manajer Ki Seno dikutip dari Harian Jogja, jaringan Suara.com.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung merupakan penyakir pencernaan kronis yang terjadi ketika isi lambung naik kembali ke kerongkongan, sehingga mengiritasi dindin kerongkongan.
Umumnya dilansir dari US Army, GERD dianggap sebagai penyakit tidak berbahaya. Tapi, orang yang menderita penyakit asam lambung ini cenderung menderita penyakit jantung.
Tandanya berupa detak jantung tidak normal, penumpukan plak di arteri jantung atau berkurangnya aliran darah ke jantung.
Sebenarnya, risiko penyakit jantung bisa meningkat akibat tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol abnormal. Tapi, penelitian baru menunjukkan asam lambung juga termasuk faktor risiko.
Baca Juga: Benarkah Bersepeda Bisa Sebabkan Serangan Jantung? Ini Faktanya!
Studi lain juga menemukan bahwa pasien dengan jantung koroner dua kali lebih mungkin pernah didiagnosis menderita asam lambung.
Dalam penelitian, sekelompok pasien yang mencari perawatan medis untuk asam lambung juga terdeteksi menderita penyakit jantung iskemik atau berkurangnya aliran darah ke jantung.
Namun, para ilmuwan belum yakin mengenai hubungan antara asam lambung dengan penyakit jantung. Beberapa orang berpendapat dekatnya letak jantung dan kerongkongan menyebabkan asam lambung dan penyakit jantung saling berkaitan.
Karena itu, orang yang didiagnosis memiliki GERD atau penyakit asam lambung harus melakukan pemeriksaan fisik tahunan secara rutin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?