Suara.com - Saat ini, Indonesia masih menguji coba vaksin Sinovac untuk virus corona Covid-19 yang dilakukan oleh Universitas Padjajaran dan Bio Farma di Bandung. Vaksin Sinovac ini masih dalam tahap uji klinis fase 3 yang melibat 1.607 sukarelawan.
Para ahli masih memantau keamanan dan efektivitas vaksin selama 1, 3 hingga 6 bulan. Selain itu, mereka juga memantau efek samping yang mungkin ditimbulkan dari vaksin.
Sementara itu, dr. Dirga Sakti Rambe, dokter spesialis penyakit dalam, berusaha menjelaskan bahwa vaksin adalah zat yang akan menstimulasi sistem imunitas tubuh untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit secara spesifik.
"Pada kondisi normal, orang itu bisa kebal harus sakit dulu. Tapi, konsep vaksinasi ini seseorang diharapkan bisa memiliki kekebalan tanpa harus sakit dulu, terutama dalam konteks pandemi virus corona sekarang," jelas dr. Dirga dalam webinar "Sejauh Mana Keamanan, Kualitas & Efektivitas Vaksin Covid-19?" melalui Youtube Suaradotcom, Jumat (13/11/2020).
Vaksin memiliki tiga tugas ketika disuntikkan ke dalam tubuh, yakni mengenali, melawan dan mengingat. Pertama, vaksin bertugas mengenali komponen virus dan bakteri dalam tubuh.
Setelah mengenali, vaksin akan membentuk atau menghasilkan antibodi yang berfungsi sebagai kekebalan tubuh untuk melawan virus atau bakteri. Kemudian, antibodi yang dibuat oleh vaksin akan mengingat virus atau bakteri tersebut.
Jadi, seseorang akan memiliki kekebalan ketika tiba-tiba kembali diserang virus atau bakteri secara alamiah.
Adapun bahan aktif dalam vaksin, termasuk antigen yang berisi mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan maupun komponen proteinnya saja serta ajuvan yang berfungsi memperkuat imunogenitas vaksin.
Efek samping vaksin
Baca Juga: Bisakah Parasetamol Lawan Virus Corona Covid-19? Begini Cara Kerjanya
Vaksin sebagai salah satu produk medis juga bisa menimbulkan efek samping. Meski begitu, dr. Dirga mempertegas efek samping vaksin lebih bersifat ringan dan bisa ditoleransi.
"Efek sampingnya ringan, yaitu hanya berupa reaksi lokal. Misalkan, nyeri di bekas suntikan," ujarnya.
Sementara itu, demam setelah mendapatkan suntikan vaksin juga hal yang wajar terjadi. Sebab, kondisi itu merupakan tanda vaksin sedang bekerja dan sistem imunitas terstimulasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara