Suara.com - Jika Anda yang sudah sembuh dari Covid-19 merasa percaya diri dan menganggap lebih sehat dibanding orang yang belum terinfeksi, Anda keliru.
Sebaiknya tetaplah waspada karena Covid-19 menghasilkan gejala sisa atau Post Covid-19 syndrome, dampak pada tubuh yang timbul setelah sembuh dari Covid-19.
Mempertegas ini sebuah penelitian berhasil dilakukan dan mendapati hampir 70 persen pasien Covid-19 bergejala ringan dan sedang yang rata-rata dialami anak muda, mengalami kerusakan organ 4 bulan setelah terinfeksi.
Mengutip Dailymail, Selasa (17/11/2020) studi COVERSCAN menemukan data awal hampir 70 persen relawan yang diteliti mengalami kerusakan satu atau beberapa organ, termasuk di antaranya jantung dan paru-paru.
Sebelumnya, hasil temuan pertama studi COVERSCAB pada Oktober lalu mendapati tiga bulan setelah terinfeksi Covid-19, pasien mengalami kerusakan jantung sebanyak 39 persen, pankreas 16 persen, liver 13 persen, ginjal 14 persen, dan paru-paru 3 persen.
Sedangkan dr. Amitava Banerjee yang merupakan salah satu peneliti dari University College London yang ikut terlibat, menemukan 25 persen pasien mengalami kerusakan dua hingga beberapa organ karena Covid-19.
Menurut peneliti yang terdiri dari para dokter ini, kerusakan terjadi karena adanya peradangan yang dihasilkan dari infeksi virus corona penyebab sakit Covid-19.
"Hanya waktu yang bisa menjawab apakah kerusakan ini bersifat permanen, tapi disarankan orang untuk banyak berolahraga untuk menurunkan berat badan mereka, karena orang dengan BMI (indeks massa tubuh) tinggi berisiko tinggi mengalami kerusakan organ," terang peneliti.
Studi COVERSCAN adalah salah satu dari banyak penelitian yang meneliti kerusakan jangka panjang karena Covid-19, dengan melibatkan 500 penyintas atau orang yang berhasil sembuh dari Covid-19.
Baca Juga: Waduh! Anak-anak Peserta TC Tilawatil Quran Dirapid Test, 8 Reaktif Corona
Selama penelitian, relawan akan dipantau untuk mengetahui tanda-tanda perubahan pada kesehatan mereka yang disebabkan oleh virus. Penelitian ditelaah berdasarkan tes darah dan CT Scan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia