Suara.com - Saat masa kehamilan, beberapa hal perlu dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi. Ketika mengandung Anda bahkan harus hati-hati dengan hal semacam mewarnai rambut.
"Pewarna rambut sering kali mengandung banyak bahan kimia, termasuk amonia, paraben, ftalat, dan hidrogen peroksida," kata Kimberly Lang don, MD, OB-GYN di Medzino pada Insider.
Melansir dari Insider, sebuah studi tahun 2005 menemukan bahwa adanya risiko neuroblastoma (sejenis tumor jaringan saraf) yang cukup tinggi pada anak-anak dari 538 ibu yang menggunakan pewarna rambut selama kehamilan.
Pewarna rambut sementara memiliki risiko neuroblastoma yang lebih kuat daripada pewarna rambut permanen.
Sebuah studi tahun 2014 juga menemukan hasil yang serupa, tetapi para peneliti dari kedua studi tersebut menyatakan bahwa harus ada penyelidikan lebih lanjut.
Sementara studi pada tahun 2018 menunjukkan bahwa pewarnaan rambut saat hamil juga meningkatkan risiko perkembangan tumor sel germinal testis pada anak laki-laki.
Meskipun studi tahun 2018 tidak menemukan kaitannya, studi tahun 2020 menemukan tumor sel germinal testis lebih sering terjadi pada anak-anak dengan ibu yang terpapar bahan kimia sintetis dalam makanan panggang dan pewarna rambut saat hamil.
Meskipun begitu, sebuah studi American College of Obstetricians and Gynecologists menyatakan bahwa pewarnaan rambut selama kehamilan tidak beracun jika dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
"Tunggu sampai setelah trimester pertama untuk mewarnai rambut Anda," kata Lauren Demosthenes, MD, direktur medis senior di Babyscripts.
Baca Juga: Bikin Kandungan Sehat, Berikut 5 Tips Berenang Aman Bagi Ibu Hamil!
"Trimester pertama adalah saat bayi yang belum lahir berkembang pesat, jadi ini adalah waktu yang ideal untuk berhati-hati. Setelah trimester pertama, risiko bahaya pada bayi Anda jauh lebih kecil," imbuhnya.
Untuk mewarnai rambut Anda bisa menggunakan pewarna nabati seperti henna dan jangan sekali-sekali melakukan pewarnaan jika ada luka di kepala.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi