Namun, selama studi, peneliti tidak menemukan adanya ASI yang mengandung virus corona, meski sudah dites PCR. Artinya, tidak ada ibu yang terinfeksi pada saat pengambilan sampel.
Peneliti juga tidak mencatat 41 wanita yang menyumbangkan sampelnya pernah terinfeksi virus. Jadi, tidak jelas apakah antibodi ini hasil dari infeksi virus corona atau virus lainya.
Jadi, studi ini menunjukkan bahwa tanggapan kekebalan di dalam susu mungkin merupakan hasil reaktivitas silang dari antibodi yang dihasilkan setelah terpapar virus lain.
"Itu artinya antibodi yang disekresikan dalam ASI memberikan kekebalan yang luas untuk menyusui bayi," kata Veronique Demers-Mathieu, penulis studi terkait sekaligus ahli imunologi di Medolac Laboratories di Boulder City, Nevada.
Di sisi lain, Powell juga menambahkan bahwa antibodi yang ditemukan di dalam ASI lebih 'kuat' daripada antibodi dalam darah.
"Apa yang kami temukan di dalam susu adalah unik dibandingkan dengan apa yang telah dipelajari banyak orang pada darah dalam hal respon antibodi," ujar Powell.
Penelitian menunjukkan antibodi yang diturunkan dari darah dapat bertahan berbulan-bulan, sedangkan antobodi sekretori, seperti IgA dari ASI, mungkin bertahan lebih lama.
Baik penelitian Demers-Mathieu maupun Powell tidak menguji apakah antibodi ASI dapat menetralkan SARA-CoV-2 dan itu merupakan langkah penelitian selanjutnya.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mulai Pulih dari Pandemi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara