Suara.com - Mantan pemain Timnas Indonesia, Ricky Yacobi meninggal dunia kemarin Sabtu (21/11). Eks bomber PSMS Medan ini diduga meninggal dunia karena serangan jantung ketika bermain di Lapangan ABC, Senayan.
Ricky Yacobi sempat dilarikan ke RS Al Mintoharjo ketika terjatuh akibat serangan jantung. Sayangnya, kondisi Ricky Yacobi sudah tidak bisa tertolong.
"Habis cetak gol mau selebrasi, terus jatuh kena serangan jantung," kata Lody Hutabarat, dalam keterangannya melalui grup WhatsApp, Sabtu (21/11/2020).
Sebenarnya, olahraga bukanlah penyebab utama serangan jantung. Sebaliknya, olahraga justru memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar dibandingkan risiko serangan jantung ketika olahraga.
Tapi, olahraga juga bukan bertujuan mencegah serangan jantung dan masalah kesehatan lainnya. Pencegahan suatu penyakit tetap membutuhkan pola makan sehat, olahraga dan gaya hidup lainnya yang membantu memperpanjang usia.
Berikut ini dilansir dari Summit Medical Group, langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan jantung ketika olahraga.
1. Kunjungi dokter dan lakukan pemeriksaan jika Anda lama tidak aktif dan ingin mulai olahraga
Tanyakan kepada dokter jenis olahraga yang aman, terutama bila Anda memiliki masalah kesehatan, seperti radang sendi, diabetes, tekanan darah tinggi, riwayat keluarga atau penyakit jantung dan kelebihan berat badan.
Dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan yang efektif bila dikombinasikan dengan diet rendah lemak jenuh dan olahraga, seperti jalan kaki. Cara ini bisa membantu menjaga kesehatan kardiovaskular.
Baca Juga: Studi Gerogia: Suntikan MMR Bisa Bantu Perlambat Penyebaran Virus Corona
2. Lakukan pemeriksaan rutin bila Anda olahragawan
Meskipun Anda sudah olahraga selama bertahun-tahun, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memastikan bahwa Anda aman untuk olahraga. Terus mengikuti perubahan tubuh seiring bertambahnya usia bisa membantu melindungi kesehatan secara keseluruhan.
3. Ketahui risiko Anda terkena serangan jantung
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko serangan jantung seperti sejarah keluarga, stres emosional yang bisa menyebabkan kecemasan atau depresi dan riwayat pribadi, termasuk merokok dan masalah penyakit jantung.
4. Hindari kebiasaan merokok
Karena, kebiasaan merokok bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan