Suara.com - Vaksin virus corona Moderna mungkin tidak segera bisa kembali normal karena belum terbukti mencegah penyebaran virus mematikan itu, kata dokter top perusahaan itu.
Penelitian telah menunjukkan bahwa vaksin perusahaan bioteknologi efektif dalam mencegah orang jatuh sakit akibat Covid-19.
Tetapi, menurut kepala petugas medis Moderna, Dr. Tal Zaks, tidak ada bukti kuat bahwa suntikan itu menghentikan mereka membawa virus "sementara" dan berpotensi menginfeksi orang lain yang belum divaksinasi.
"Saya pikir kami perlu berhati-hati, karena kami mendapatkan vaksinasi, untuk tidak menafsirkan hasil secara berlebihan," kata Zaks kepada Axios dalam wawancara TV yang dirilis Senin.
“Saat kami memulai penyebaran vaksin ini, kami tidak akan memiliki data konkret yang cukup untuk membuktikan bahwa vaksin ini mengurangi penularan.”
“Apakah saya yakin itu mengurangi transmisi? Benar sekali, dan saya mengatakan ini karena keilmuannya, ”tambahnya. “Tetapi tidak ada bukti, saya pikir penting bahwa kita tidak mengubah perilaku hanya berdasarkan vaksinasi.”
Komentar Zaks menawarkan tanda lain bahwa perlu waktu bagi vaksin untuk mengakhiri pandemi global dan membantu pemulihan ekonomi meskipun pembuat obat bekerja sangat cepat untuk menghasilkan inokulasi yang aman dan efektif.
Moderna yang berbasis di Massachusetts mengungkapkan minggu lalu bahwa vaksin eksperimentalnya hampir 95 persen efektif dalam uji klinis tahap akhir. Pfizer dan AstraZeneca juga melaporkan bahwa suntikan mereka sangat efektif dalam menangkal COVID-19.
Pfizer meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk menghapus vaksinnya untuk penggunaan darurat pada hari Jumat, dan Moderna diharapkan untuk mengajukan permintaan serupa dalam beberapa minggu mendatang.
Baca Juga: Tambah 1.015 Orang, Kasus Corona DKI Jakarta Nyaris 130 Ribu Pasien
Tetapi ketiga perusahaan harus menavigasi tantangan logistik dalam mendistribusikan vaksin di seluruh dunia setelah regulator menyetujui suntikan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern