Suara.com - Para peneliti menemukan bahwa orang yang makan buah kering lebih sehat daripada mereka yang tidak makan sama sekali. Namun, peneliti juga menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak buah kering memiliki kalori total yang tinggi pula.
Melansir dari Medical Xpress, Valerie Sullivan peneliti postdoctoral di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health mengatakan temuan tersebut menunjukkan bahwa buah kering dapat menjadi bagian dari pola makan sehat.
"Buah kering bisa menjadi pilihan yang bagus untuk camilan bergizi, tetapi konsumen harus memastikan memilih yang tanpa pemanis dan tambahan gula," kata Sullivan.
"Ukuran porsi juga bisa rumit, karena satu porsi buah kering lebih kecil daripada satu porsi buah segar karena airnya telah dikeluarkan. Tetapi hal positifnya adalah buah kering dapat membantu orang-orang berpotensi mengonsumsi lebih banyak buah karena mudah dibawa-bawa, disimpan, dan bahkan bisa lebih murah," imbuhnya.
Bentuk buah yang diproses seminimal mungkin termasuk beku, kalengan, dan dikeringkan, memiliki beberapa keunggulan dibandingkan buah segar.
"Buah kering tersedia sepanjang tahun, kualitasnya relatif konsisten dan dapat disimpan lebih lama daripada yang segar," kata kata Kristina Petersen, asisten profesor ilmu gizi di Texas Tech University.
Untuk studi tersebut, tim menggunakan data pada 25.590 peserta Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional. Setelah menganalisis data, para peneliti menemukan bahwa rata-rata orang yang dilaporkan mengonsumsi buah kering dalam survei memiliki pola makan yang lebih sehat daripada mereka yang tidak.
Mereka juga cenderung memiliki indeks massa tubuh, lingkar pinggang, dan tekanan darah sistolik yang lebih rendah.
"Yang juga menarik bagi saya adalah bahwa orang cenderung makan lebih banyak buah pada hari mereka makan buah kering," kata Sullivan.
Baca Juga: Mengandung Antioksidan dan Kafein, Mana yang Lebih Baik Kopi atau Teh?
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa pada hari-hari responden makan buah kering, partisipan mengonsumsi lebih banyak karbohidrat total, serat makanan, kalium, lemak tak jenuh ganda, dan total kalori secara keseluruhan.
"Dalam penelitian kami, orang yang mengonsumsi buah-buahan kering memiliki asupan kalori yang lebih tinggi tetapi BMI dan lingkar pinggang lebih rendah yang menunjukkan mereka lebih aktif secara fisik," kata Penny Kris-Etherton, Profesor Ilmu Gizi Universitas Evan Pugh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat