Suara.com - Para peretas yang diduga berasal dari Korea Utara menarget produsen vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan pesan WhatsApp dan LinkedIn palsu.
Menurut laporan yang dilansir The Sun, peretas menyamar sebagai perekrut studi di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp, serta 'mendekati' staf AstraZeneca dengan tawaran pekerjaan palsu.
Peretas kemudian mengirim file yang diklaim berisi deskripsi pekerjaan. File ini diyakini sudah dicampur dengan kode berbahaya yang dirancang untuk mendapatkan akses ke komputer korban.
Seorang sumber mengatakan bahwa upaya peretasan ini menargetkan banyak pegawai, termasuk mereka yang bekerja dalam penelitian tentang virus corona.
Tapi, aksi gelap ini tidak ada yang berhasil.
Menurut sumber yang tidak ingin disembutkan identitasnya, diduga aksi meretas program AstraZeneca merupakan bagian dari kampanye untuk mengganggu institusi Barat.
Pejabat dari negara Barat mengatakan informasi apa pun yang dicuri dapat dijual untuk mendapatkan keuntungan, digunakan untuk memeras para korban, atau memberi pemerintah asing keuntungan strategis dalam perang melawan pandemi virus corona ini.
Selain perusahaan AstraZeneca, pekan lalu Microsoft melaporkan ada tiga kelompok peretas yang bekerja untuk pemerintah Rusia dan Korea Utara mencoba masuk ke jaringan perusahaan farmasi terkemuka di Korea Selatan, Prancis, India, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Peserta Liga 1 dan Liga 2 Ditanggung LIB
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!