Suara.com - Kita sering mendengar larangan membersihkan telinga menggunakan cotton bud atau korek kuping. Tindakan tersebut dipercaya dapat merusak saluran dan area gendang telinga.
Alih-alih memiliki telinga yang bersih, kotoran justru berisiko makin mengendap di saluran telinga. Pertanyaannya kini, bagaimana sih cara membersihkan telinga yang baik dan benar?
Dikutip Suara.com dari Alodokter, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membersihkan telinga.
Pertama, jangan coba-coba membersihkan telinga menggunakan ear candle atau lilin telinga. Alat tersebut terbukti tidak efektif dan justru berisiko menyebabkan cedera, seperti terbakar dan tersumbatnya saluran telinga.
Kedua, coba gunakan obat tetes telinga yang dijual bebas di apotek atau toko obat. Obat ini dapat melunakkan gumpalan sehingga mudah dikeluarkan. Bisa juga menggunakan obat tetes telinga yang mengandung hidrogen peroksida, minyak bayi (baby oil) atau gliserin.
Ingat, dua sampai tiga hari setelah menggunakan pelunak kotoran telinga, coba untuk miringkan kepala dan teteskan air hangat ke dalam saluran telinga yang bermasalah, kemudian miringkan kepala ke sisi lain untuk mengeluarkan kotoran telinga. Keringkan air dari saluran telinga, lalu lap dengan handuk pelan-pelan.
Kamu mungkin perlu mengulang proses ini beberapa kali hingga seluruh kotoran telinga keluar. Meski demikian, jangan gunakan cara ini jika telinga dalam kondisi infeksi atau pernah menjalani operasi telinga.
Metode ini pun berisiko membuat kotoran telinga yang melunak menjadi masuk lebih dalam ke saluran telinga. Oleh karenanya, jika kotoran telinga tidak berkurang, segera periksakan telinga kamu ke dokter.
Ketiga, pergi ke dokter. Dokter dapat mengeluarkan kotoran telinga dengan alat khusus untuk mengeluarkan kotoran telinga atau memakai alat sedot (suction). Dokter mungkin akan merekomendasikan irigasi telinga, yaitu pengaliran air bertekanan untuk mengeluarkan kotoran telinga.
Baca Juga: Benarkah Virus Corona Perburuk Tinnitus? Begini Kata Peneliti Inggris!
Jika penumpukan kotoran telinga terus berulang, dokter bisa merekomendasikan cara membersihkan telinga menggunakan obat-obatan, seperti peroksida karbamida yang pemakaiannya harus sesuai anjuran dokter, karena dapat menyebabkan iritasi gendang telinga dan kulit pada saluran telinga.
Ingat untuk segera konsultasikan ke dokter spesialis THT, terutama jika kamu mengalami nyeri pada telinga, gangguan pendengaran, pusing, gatal-gatal parah pada telinga, keluar cairan atau darah dari telinga, serta keluar bau tidak sedap dari telinga, setelah membersihkan telingamu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas