Hari ketujuh masa isolasi merupakan puncak penderitaan. Batuk yang semakin parah, ditambah dengan komorbid penyakit diabetes. Dirinya pun hampir menyerah kalah. Karena, ia sempat berfikir risiko orang yang diabetes terkena Covid-19 biasanya berujung kematian.
"Tetapi, malam itu sekaligus penuh mukjizat karena saya mendapat kiriman plasma dari Jakarta. Beberapa hari sebelumnya saya memang memesan dua kantong plasma. Dengan meyakini plasma dan tocilizumab adalah wasilah terampuh mengobati Covid-19, malam itu saya mendapat injeksi 1 kantong plasma," ucap dia.
Di Samping injeksi plasma, ia juga minta disuntik tocilizumab. Dan mengutamakan pengobatan medis daripada segala saran tak jelas tentang pengobatan alternatif.
"Jadi saat kondisi kritis, saya berusaha berfikir logis karena pengobatan medis sudah teruji. Itulah mengapa saya ngotot minta suntikan tocilizumab yang harganya mencapai Rp8 juta. Alhamdulillah, saya bisa mendapatkan 1 tocilizumab yang sangat terasa khasiatnya bekerja dengan baik," imbuhnya.
Di hari kedelapan, ia mendapatkan injeksi plasma yang kedua kalinya. Setelah itu tertidur selama 12 jam. Seluruh badan terpasang alat ekg, oksigen 5 liter, dan infus 2 jalur.
"Seharian itu saya hanya tertidur. Begitu terbangun, badan terasa lebih ringan dan segar. Batuk juga sudah berkurang banyak dan demam perlahan menurun," terang dr Sriyanto.
Memasuki hari kesembilan, demam sudah menghilang. Suhu tubuh normal meskipun tidak minum obat penurun panas. Batuk berkurang hingga 75%. Badan lebih ringan.
Terlewati sudah masa-masa kritis. Terlewati sudah pertarungan antara hidup dan mati. Di hari kesembilan itu, ia sudah bisa merasakan empuknya nasi, tidak keras lagi seperti kemarin.
"Alhamdulillah saya bersyukur sekali bisa mendapatkan tosilizumab dan plasma. Dari pengalaman masa isolasi kemarin, terbukti acterma dan plasma sangat cocok mengobati pasien Covid-19, bahkan yang memiliki komorbid diabetes," terangnya.
Baca Juga: Tambah 1.032 Orang, Kasus Corona DKI Jakarta Mencapai 141.270 Pasien
Saat ini kondisi dr Sriyanto sudah membaik dan sedang masa pemulihan. Begitu pula dengan anak semata wayang. Mereka sudah pulang ke Wonogiri dan bahkan sudah bisa bersepeda di sekitar rumah.
Namun, sedihnya kondisi ayah mertua tak dapat tertolong. Beliau tak bisa bertahan dan menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 21 November 2020 lalu. Beliau dimakamkan secara protokoler Covid-19.
"Saat mendengar kabar duka itu, saya sedang berada di ruang isolasi. Semua kesedihan sepertinya menimpa saya, mulai tak bisa menelan makanan, demam tinggi, batuk parah, anak diisolasi dan mertua meninggal Rasanya segala kepedihan muncul bersamaan," ungkap dia.
Tetapi ia berusaha tegar dan tidak mau menyerah. Tak mau larut dengan kesedihan dengan bangkit dan akhirnya sembuh dari penyakit ini. Tekad itu ditanamkan kuat dalam hati karena dirinya masih ingin hidup untuk menambah amal shalih.
Dengan iringan doa dari seluruh kerabat dan sahabat, ia bangkit. Dukungan dari teman-teman di grup WhatsApp tiada henti mendoakan. Sungguh doa mereka sangat berarti serasa guyuran air di gurun Sahara. Ada yang mendoakan melalui telpon, Facebook, dan juga yang mendoakan dalam diam.
Dia menambahkan ini menjadi pelajaran berharga baginya dan juga semua orang di masa pandemi. Bahwa ketika kondisi kritis, tetap percayakan pengobatan kepada medis. Bahwa obat medis sudah teruji.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya