Suara.com - Regulator obat Inggris mengeluarkan pedoman baru setelah dua staf NHS (Sistem Layanan Kesehatan Inggris) dengan riwayat alergi parah mengalami reaksi buruk setelah menerima vaksin Covid-19 Pfizer.
Melansir The Sun, di Inggris orang-orang yang paling berisiko terkena virus corona didorong untuk mendapat vaksin Covid-19 terlebih dahulu.
Orang-orang tersebut termasuk mereka berusia di atas 80 tahun yang dirawat di rumah sakit atau memiliki janji ke rumah sakit dalam beberapa minggu mendatang, dan pekerja medis (baik di rumah sakit maupun rumahan).
NHS pun menyarankan beberapa kelompok tertentu untuk menunda mendapatkan vaksin Covid-19 Pfizer, yaitu:
1. Orang dengan alergi parah
Kepala regulator obat Inggris mengatakan orang dengan riwayat reaksi alergi parah terhadap vaksin atau makanan tidak boleh mendapatkan vaksin Pfizer.
"Setiap orang dengan riwayat anafilaksis (reaksi alergi parah) terhadap vaksin, obat atau makanan tidak boleh menerima vaksin Pfizer/BioNTech," kata June Raine, kepala eksekutif dari Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA).
"Dosis kedua tidak boleh diberikan kepada siapa pun yang mengalami anafilaksis setelah pemberian dosis pertama vaksin ini," sambungnya.
2. Wanita hamil
Baca Juga: BPOM Diminta Transparan Soal Standarisasi Vaksin Sinovac, DPR: Jangan Asal!
NHS menyarankan wanita hamil untuk menunggu sampai mereka melahirkan untuk mendapatkan suntikan Covid-19.
Wanita yang berencana untuk hamil juga harus menunggu selama dua bulan. Mereka baru bisa hamil setelah mendapatkan dosis kedua vaksin.
Ibu yang menyusui harus menunggu sampai mereka selesai memberi ASI sebelum mendapatkan vaksin. Apabila sudah terlanjur mendapat dosis pertama, ia harus menunggu selesai menyusui sebelum mendapatkan dosis kedua.
3. Anak-anak di bawah 16 tahun
Saat ini data vaksinasi pada anak-anak sangat terbatas karena mereka tidak dimasukkan ke dalam uji klinis.
JCVI menyarankan hanya anak-anak yang berisiko tinggi terpapar atau mengalami Covid-19 parah apabila terinfeksi virus corona untuk mendapatkan vaksin. Namun, ini harus didiskusikan terlebih dahulu dengan orang tua mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda