Suara.com - Kasus virus corona Covid-19 terus melonjak di seluruh dunia menjelang libur akhir tahun 2020. Kini, muncul varian virus corona Covid-19 baru yang disebut VUI-202012/01.
Mutasi virus corona Covid-19 ini telah menjadi perhatian semua ahli di seluruh dunia. Banyak ahli juga percaya bahwa mutasi virus corona baru ini mungkin memiliki gejala yang berbeda, mudah menular dan meningkatkan kasus virus corona selama musim liburan.
Temuan mutasi baru virus corona Covid-19 ini pun cukup mengkhawatirkan. Tak hanya perihal keganasannya, tetapi juga efeknya pada vaksin virus corona yang sudah ditemukan.
Sementara itu, kasus pertama virus corona Covid-19 yang terkait dengan mutasi barunya diidentifikasi awal pekan lalu. Tapi, para ilmuwan percaya bahwa kasus mutasi virus corona sudah terjadi pada September 2020 lalu.
Mutasi baru virus corona Covid-19 ini telah menyebabkan lebih dari 1108 orang terinfeksi di distrik Inggris. Jika jumlahnya bisa dipercaya, lebih dari 60 persen kasus virus corona di London disebabkan oleh mutasi baru.
Ilmuwan pun masih mencoba untuk memastikan asal muasal dan memecahkan kode genetiknya. Menurut satu hipotesis, virus corona mungkin telah menemukan jalannya melalui penularan dari satu pasien Covid-19 ke lainnya.
Selama setahun terakhir dilansir dari Times of India, beberapa jenis virus corona Covid-19 telah diidentifikasi secara global. Mutasi virus corona sekarang ini merupakan versi paling umum dari virus yang beredar di Inggris.
Mutasi baru Covid-19 ini mengandung perubahan protein lonjakan virus corona yang memainkan peran kunci dalam melancarkan serangan pada tubuh.
Beberapa studi kasus telah menyarankan bahwa perbedaan terbesar mungkin muncul dari proses mutasi berinteraksi dengan sel-sel yang mengumpulkan sistem kekebalan, yang memberikan perlindungan tingkat pertama.
Baca Juga: Sejumlah Negara Larang Penerbangan ke Afrika Selatan Terkait Mutasi Covid
Para peneliti mengatakan bahwa mutasi B.1.1.7 baru membawa versi gen ORF8 yang terpotong, yang bisa mengubah antigenisitas.
Hal itu penting untuk dikenali oleh antibodi kekebalan dalam sistem dan mungkin bisa menyerang sistem kekebalan lebih cepat serta kuat daripada strain sebelumnya.
Karena itulah, mutasi baru virus corona Covid-19 ini mungkin saja disebut strain yang sangat menular.
Tapi, apakah ada gejala baru dari infeksi virus corona Covid-19 yang berasal dari mutasi baru?
Saat ini, belum ditemukan variasi baru virus corona telah membawa gejala yang berbeda atau masih sama. Tapi, otoritas medis telah menyebut jenis strain baru virus corona ini 70 persen lebih menular daripada strain sebelumnya.
Artinya, kemungkinan infeksi bergejala menyebar dan virus lebih berisiko menular ke orang lain. Sebagian besar kasus yang tercatat sejauh ini, pasien virus corona akibat mutasi baru memiliki gejala yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri