Suara.com - Varian baru virus corona penyebab Covid-19 yang tengah terjadi di Inggris telah menjadi perbincangan dunia. Mutasi virus bahkan telah menyebar ke negara lain seperti Singapura, Australia, dan Israel.
Menteri Riset dan Teknologi Prof. Bambang Brodjonegoro Ph. D., menjelaskan mengapa varian baru SARS Cov-2 bisa ditemukan di Inggris.
"Ini bukan kebetulan. Inggris adalah salah satu negara yang punya monitoring dan surveillance genomic dan molekuler, mungkin terbaik di dunia. Karena itu mereka bisa mendeteksi kalau ternyata ada mutasi yang ternyata bisa sebabkan penularan lebih cepat," jelas Bambang dalam webinar BNPB Indonesia, Kamis (24/12/2020).
Dari penelitian yang dilakukan Inggris telah terbukti bahwa mutasi virus tersebut memang lebih mudah menular daripada varian sebelumnya. Bambang menyampaikan, varian baru virus Corona SARS Cov-2 yang diberi nama B117 itu sebenarnya pertama kali ditemukan Inggris pada 20 September.
Namun pada 13 Desember sudah lebih dari 1.100 kasus yang terdeteksi di Inggris Raya akibat varian virus corona B117 tersebut.
"Kemudian peningkatan begitu cepat sehingga kalau dilihat November terutama Desember terjadi peningkatan luar biasa. Sehingga Inggris bagian tenggara dari seluruh isolasi virus yang berhasil ditemukan melalui pemeriksaan sampel, 50 persen mengandung varian ini. Jadi sudah sangat masif di Inggris," paparnya.
Meski telah terbukti lebih cepat menular, belum ditemukan apakah varian baru itu juga bisa memperparah kondisi orang yang terinfeksi. Sehingga yang terjadi saat ini, kata Bambang, belum terlihat membuat penyakit Covid-19 jadi lebih berat dan tidak menambah tingkat kematian.
Namun karena penularannya yang lebih cepat, Bambang mengingatkan bahwa situasi itu tentu berbahaya bagi orang yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Karena jadi lebih mudah terinfeksi.
"Harus sangat waspada dengan peningkatan kasus positif dan infeksi makin tinggi. Kita harus menjaga varian ini tidak sampai ikut, keadaan lebih berat. Tapi saat ini kalau disimpulkan belum ada bukti yang menunjukan varian ini sudah menyebar di Indonesia. Meskipun harus diakui, genomic molecular kita tidak secanggih Inggris. Kalau kita lihat ada dua negara tetangga, Australia dan Singapura. Kasusnya 1 orang tapi harus hati-hati karena makin dekat dengan negara kita," tutur Bambang.
Baca Juga: Ole Anggap Biasa Aksi Jagoan Edinson Cavani di Laga Everton Vs MU
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!