Suara.com - Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, George Gao Fu, mengatakan bahwa orang-orang perlu berhati-hati dalam mendapatkan vaksin yang dibuat dengan terknologi baru messenger RNA (mRNA), seperti Pfizer dan Moderna.
Gao Fu juga mengatakan bahwa vaksin mRNA yang untuk pertama kalinya diberikan kepada orang-orang sehat memiliki risiko.
"Negara Barat mengadopsi teknologi mRNA, yang (dulunya) dikembangkan untuk pasien kanker. Saya tidak tahu apakah itu akan memiliki efek samping di masa depan, tapi risikonya tidak dapat diabaikan," kata Gao Fu, dilansir South China Morning Post.
Menurutnya, tenaga medis profesional harus memiliki sikap ilmiah dan menganalisis hasilnya dalam masalah keamanan saat vaksin mRNA diberikan kepada orang sehat untuk pertama kalinya.
Teknologi mRNA merupakan cara 'menipu' tubuh untuk membuat protein virus itu sendiri (dalam kasus ini virus corona) yang pada akhirnya akan memicu respons kekebalan.
Sudah ada uji coba vaksin kanker mRNA pada manusia sejak 2011, tetapi baru sekarang teknologinya disetujui untuk penggunaan umum.
Profesor imunologi di Université Libre de Bruxelles di Belgia, Michel Goldman, mengatakan masalah keamanan yang akan memengaruhi vaksin kebanyakan muncul dalam dua bulan.
Goldman menambahkan setelah vaksin diberikan kepada jutaan orang, efek samping tidak terduga dan sangat langka dapat terjadi.
Karenanya, peneliti dan regulator obat harus mengawasi bagaimana peluncuran vaksin berjalan.
Baca Juga: 50 Juta Dosis Vaksin dari AstraZeneca dan Novavax Akan Masuk ke Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara