Suara.com - Seorang pria menyeduh teh dari magic mushroom dan menyuntikkannya ke pembuluh darahnya sendiri. Beberapa hari kemudian, ia dilarikan ke rumah sakit karena ada jamur tumbuh di darahnya.
Pria tersebut menghabiskan 22 hari di rumah sakit, dan 8 hari di antaranya dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Ia mendapat pengobatan multisystem organ failure (MSOF).
Sekarang, pasien sudah dipulangkan tetapi masih harus mengonsumsi obat antibiotik dan antijamur dalam jangka panjang.
Kasus ini pun dilaporkan dalam Journal of Academy of Consultation-Liaison Psychiatry, pekan lalu, melansir Live Science.
Berdasarkan laporan, pria berusia 30 tahun tersebut menginjeksi teh magic mushroom karena ingin meredakan gangguan bipolar dan ketergantungan opioid yang dialaminya.
Menurut penuturan keluarga, pria tersebut baru-baru ini berhenti menjalani pengobatan bipolar dan kondisinya tak menentu.
Pria tersebut membaca artikel tentang efek terapi potensial dari kandungan zat psilocybin dalam magic mushroom hingga memutuskan untuk merebusnya dan menyuntikkan rebusan tersebut ke darahnya.
Beberapa hari berikutnya sang pria menjadi lesu dan mual, kulitnya pun menguning. Tak berapa kemudian dia diare dan muntah darah.
Saat diperiksa, banyak organ, termasuk hati dan ginjal, mulai gagal atau rusak.
Baca Juga: Suntikkan Jamur Ajaib Sebagai Obat Bipolar, Pria Ini Malah Nyaris Kolaps
Pemeriksaan darah menunjukkan pasien terinfeksi bakteri Brevibacillus dan jamur Psilocybe cubensis, yang artinya magic mushroom yang disuntikannya 'tumbuh' di dalam darah.
Zat psilocybin mungkin merupakan pengobatan menjanjikan untuk depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan narkoba, tetapi hanya jika dikonsumsi secara aman.
Ilmuwan biasanya memberikan obat dalam bentuk pil, namun dalam beberapa kasus dokter memberikan psilocybin melalui suntikan intravena.
Tetapi suntikan tersebut diberikan dalam dosis terkontrol dan di bawah pengawasan medis, dan tidak mengandung jamur yang 'hidup' sehingga tidak bisa tumbuh di dalam tubuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
Terkini
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%