Suara.com - Pada awal pandemi, mendisinfeksi permukaan atau peralatan rumah atau paket menjadi kebiasan baru demi melindungi anggota keluarga dari infeksi virus corona Covid-19.
Namun sekarang, dengan cukup banyak informasi tentang SARS-CoV-2 dan bagaimana penularannya, ternyata kita tidak perlu membersihkan semua peralatan tersebut.
Ketika seseorang yang terinfeksi virus corona bersin, batuk, atau berbicara dengan keras, tetesan pernapasan yang mengandung virus dapat menyebar di udara dan akhirnya mendarat di permukaan terdekat.
Tetapi, menurut ahli mikrobiologi di Universitas Rutgers Emanuel Goldman, risiko terinfeksi dari menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus itu rendah.
"Di rumah sakit, permukaan telah diuji di dekat pasien Covid-19, dan tidak ada virus menular yang dapat diidentifikasi," kata Goldman.
Ia menjelaskan bahwa yang ditemukan justru RNA virus, atau 'mayat virus'.
"Mereka tidak menemukan virus menular, dan itu karena virus sangat rapuh di lingkungan, membusuk dengan cepat," sambungnya, dilansir NPR.
Profesor teknik di Virginia Tech yang mempelajari penularan penyakit menular melalui udara, Linsey Marr, mengatakan fokus pada disinfeksi permukaan bukanlah cara tebaik untuk memperlambat infeksi.
"Daripada terlalu memperhatikan pembersihan permukaan, kita mungkin lebih baik memperhatikan pembersihan udara, mengingat jumlah waktu dan sumber daya yang terbatas," ujar Marr.
Baca Juga: Sepekan 106 Kena Corona, Satgas Siak Sebut Belum Ganggu Sekolah Tatap Muka
Ahli kimia atmosfer di Colorado State University, Delphine Farmer, mengatakan menyemprotkan disinfektan tak hanya tidak produktif, tetapi juga berpotensi berbahaya.
Penggunaan disinfektan yang berlebihan, seperti pemutih dan hidrogen peroksida, dapat menghasilkan molekul beracun yang dapat terhirup.
"Molekul dapat bereaksi langsung dengan sel di jaringan paru-paru dan menyebabkan stres oksidatif. Ini seperti menghirup racun," jelasnya.
Pakar kesehatan menekankan cara paling penting untuk menghindari infeksi adalah menjauh dari keramaian dan memakai masker setiap kali orang-orang meninggalkan rumah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental