Suara.com - Gaya hidup tidak sehat adalah salah satu penyebab diabetes. Sebuah penelitian pun mengklaim bahwa bekerja dalam sistem shift bisa berdampak pada kesehatan, salah satunya memicu diabetes.
Berdasarkan studi tahun 2017, menemukan kasus diabetes tipe 2 banyak terjadi pada orang yang bekerja shift malam.
Karena, orang yang bekerja shift malam memiliki waktu yang lebih sulit untuk mengatur kadar gula darahnya dibandingkan dengan orang yang bekerja shift siang.
Menurut masyarakat Endokrin, bekerja semalaman berkaitan dengan beberapa masalah kesehatan, termasuk indeks massa tubuh yang lebih tinggi, waktu istirahat yang lebih pendek dan asupan kalori ekstra.
Sedangkan, makan malam hari bisa mengganggu jam tubuh dan menyulitkan tubuh untuk mengatur kadar gula darah.
Selain itu, orang yang bekerja selama lebih dari 45 jam seminggu bisa menempatkan wanita pada risiko 52 persen lebih tinggi terkena diabetes selama 35 hingga 40 jam seminggu.
Tapi, temuan penelitian yang diterbitkan dalam BMJ Diabetes Research ini tidak sama pada pria. Faktanya, pria yang bekerja lebih lama memiliki risiko diabetes yang lebih rendah dibandingkan dengan pria yang bekerja lebih singkat.
Berikut ini dilansir dari Times of India, cara mudah mengatur kadar gula darah saat bekerja shift malam.
1. Jangan makan berlebihan
Baca Juga: Waspada Varian Baru Virus Corona, Prancis Larang Warga Pakai Masker Kain
Kebanyakan orang mengonsumsi makanan yang tidak perlu ketika bekerja shift malam. Terkadang mereka melakukan ini untuk membuatnya tetap terjaga dan tetap bersemangat. Tapi, pola makan yang tidak sehat ini menjadi penghalang besar dalam mengontrol diabetes.
2. Olahraga teratur
Bekerja dengan sistem shift bisa mengganggu rutinitas olahraga Anda. Tapi, Anda harus tetap aktif secara fisik dengan memiliki olahraga yang bisa dilakukan sepanjang hari.
3. Minum obat tepat waktu
Bekerja dengan sistem shift harusnya tidak boleh mengubah jadwal Anda minum obat. Cobalah tetap makan tepat waktu untuk mengontrol kadar gula darah, termasuk dalam mengonsumsi makanan maupun minum obat.
4. Kemasi makanan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak