Suara.com - China adalah tempat pertama kali virus corona Covid-19 ditemukan, yang mengalami lonjakan kasus terburuk sejak Maret 2020.
Beberapa wilayah di bagian utara China pun harus ditutup setelah dua kasus varian baru virus corona Covid-19 dari Inggris ditemukan.
Temuan varian baru virus corona yang berisiko menyebabkan lonjakan itu pun mendorong para pejabat di Beijing untuk melakukan uji massal terhadap lebih dari 2 juta orang dalam 48 jam.
Sejauh ini, jutaan orang di China telah menjalani tes virus corona Covid-19 denga metode swab atau usap tenggorokan dan hidung serta tes antibodi.
Tapi, seorang pakar kesehatan mengatakan bahwa usapan anal lebih akurat mendeteksi virus corona Covid-19 daripada usapan tenggorokan dan hidung.
Mereka mengklaim jejak virus corona bisa bertahan lebih lama di anus daripada di saluran pernapasan. Tes usap ini nampaknya juga berhasil dengan memasukkan alat swab sekitar 3 hingga 5 cm ke dalam rektum dan diputar beberapa kali.
Sama halnya dengan metode usap hidung dan tenggorkan, alat usap untuk anus juga akan dilepas dan ditempatkan di wadah sampel yang aman.
Menurut Komisi Kesehatan Nasional China, seluruh prosedur tes usap dubur untuk deteksi virus corona Covid-19 ini memakan waktu sekitar 10 detik.
"Sejak awal pandemi virus corona, kami telah menguji jutaan orang menggunakan tes usap tenggorokan dan hidung," ujar Li Tongzeng, wakil direktur di Rumah Sakit You'an Beijing dikutip dari The Sun.
Baca Juga: Terinfeksi Virus Corona 2 Kali, Ibu Ini Alami Ruam Kulit di Sekujur Tubuh
Menurut Li Tongzeng, seseorang cenderung sembuh dari virus corona Covid-19 lebih cepat ketika mengalami gejala ringan atau tanpa gejala.
Tapi, Li Tongzeng beranggapan bahwa jejak virus corona Covid-19 masih bisa bertahan di tenggorokan pasien setelah 3 hingga 5 hari dinyatakan sembuh.
Pihaknya juga menemukan bahwa beberapa pasien juga masih memiliki virus corona di saluran pencernaan atau feses mereka daripada saluran pernapasannya.
Karena itu, tes usap dubur mungkin bisa menjadi metode lain untuk mendeteksi virus corona Covid-19, selain tes usap tenggorokan dan hidung.
Berdasarkan laporan, China sudah menggunakan metode usap dubur ini lebih sering pada bocah laki-laki usia 9 tahun yang positif virus corona Covid-19 tanpa gejala.
Kemudian, lebih dari 1.200 siswa di sekolahnya dan orang yang kontak dekat dengannya menjalani tes virus corona dengan metode usap dubur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan