Suara.com - Pandemi Covid-19 turut menghambat proses pelacakan orang dengan HIV-AIDS atau ODHA. Kementerian Kesehatan mengakui adanya penurunan temuan ODHA sepanjang tahun 2020.
Kepala Subdirektorat HIV Kemenkes Nurjannah mengatakan bahwa estimasi ODHA yang ditemukan sebanyak 543.100 orang. Namun hingga Desember 2020 jumlah ODHA yang sudah ditemukan baru mencapai 418 ribu.
Dari jumlah tersebut, yang aktif melakukan pengobatan HIV-AIDS sebanyak 142 ribu ODHA.
"Perbandingan antara 2019 dengan 2020, saat ini secara kumulatif pasien HIV pasien baru ada 50 ribu, penemuan 282 yang tersebar diseluruh Indonesia. Tahun 2020 ada 41 ribu, memang ada penurunan," kata Nurjannah dalam konferensi pers virtual Good Doctor, Kamis (28/1/2021).
Menurut Nurjannah, terdapat beberapa kelompok orang yang rentan terhadap infeksi HIV-AIDS. Di antaranya lelaki seks dengan lelaki (LSL), penjaja seks, waria, pengguna jarum suntik, juga bina warga penjara.
"Ditambah lagi ibu hamil, pasien TBC, dan pasien hepatitis," tambahnya.
Selain terhambat dalam proses pelacakan, kondisi pandemi Covid-19 juga mempengaruhi proses layanan kesehatan bagi pasien ODHA.
"Dalam integrasi layanan juga terhambat. Karena jika ada batuk sesak kan tidak dianjurkan (ke rumah sakit). Artinya yang bergejala saja harus datang ke layanan. Karena kalau berisiko takutnya terinfeksi Covid-19. Jadi ini adalah komulatif kita," ujar Nurjannah.
Baca Juga: Penjual Daging Ayam di Banyuwangi Ini Beri Diskon Warga Terdampak Pandemi
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar