Suara.com - Anak memiliki sisi yang sangat sensitif saat mendengar ucapan orang lain. Terkadang, saat orang tua sedang dalam suasana hati yang buruk atau kesal sering membentak dan berteriak kepada anak.
Padahal, berteriak atau membentak anak akan memberikan dampak negatif kepada anak hingga dewasa.
Saat berteriak mungkin anak akan lebih mendengar apa yang orang tua katakan. Namun, sebenarnya hal tersebut akan membuat mereka mengabaikan ucapan orang lain dan sulit untuk disiplin.
Berdasarkan penelitian, berteriak dapat membuat anak menjadi lebih agresif secara fisik dan verbal. Berteriak akan membuat anak takut dan merasa tidak aman.
Di samping itu, berteriak atau membentak anak dapat menjadi pelecehan emosional jangka panjang, terutama jika disertai kata-kata yang kasar. Hal ini dapat membuat anak mengalami kecemasan serta harga diri yang rendah. Berikut dampak jangkka panjang yang akan ditimbulkan dari membentak dan berteriak kepada anak, di antaranya:
1. Membuat perilaku anak menjadi buruk
Ketika anak sering dibentar akan membuat dirinya memiliki kebiasaan yang buruk. Penelitian menunjukkan, hal itu sebenarnya bisa menciptakan lebih banyak masalah dalam jangka panjang. Berteriak justru dapat membuat perilaku anak semakin buruk.
Orang tua saat berteriak atau membentak anak memang pada awalnya bertujuan agar anak menjadi disiplin. Namun, rupanya hal itu meningkatkan risiko perilaku buruknya. Hal ini karena ia mendapat perlakuan yang kurang baik. Oleh karena itu, ia melakukan hal yang sama.
2. Mempengaruhi otak anak
Baca Juga: Viral! Ibu-ibu Mengaku Istri Jaksa Bentak Polisi, Ternyata...
Teriakan dari orang tua sangat berpengaruh terhadap otak anak. Hal ini sangat mempengaruhi cara anak memproses informasi dari peristiwa negatif yang dialaminya. Sebuah studi membandingkan pemindaian MRI otak orang-orang yang memiliki riwayat pelecehan verbal orang tua di masa kanak-kanak dengan mereka yang tidak memiliki riwayat pelecehan.
Ditemukan perbedaan fisik yang mencolok di bagian-bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproses suara dan bahasa. Mereka yang sering dibentak oleh orang tua mengalami kerusakan pada saraf otak.
3. Berteriak bisa menyebabkan depresi
Ketika mendapat teriakan dari orang tua anak bisa menjadi sakit hati, takut, dan sedih. Apalagi, jika mereka mendapat pelecehan verbal, hal itu akan membuatnya menjadi depresi dan mengalami gangguan psikologis saat tumbuh dewasa.
Anak yang sering mendapat teriakan dan pelecehan verba dari orang tua akan mudah membuatnya depresi. Jika dibiarkan hal ini dapat berkembang menjadi tindakan yang merusak diri sendiri, seperti penggunaan narkoba atau peningkatan aktivitas seksual yang berisiko.
4. Berteriak berpengaruh pada kesehatan fisik
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan