Suara.com - Peneliti Seks Nicole Prause, Ph.D, mengatakan masturbasi tidak mungkin menyembuhkan penyakit kronis, tetapi ini bisa menjadi cara berguna untuk mengatasi ketidaknyamanan pada satu waktu.
Studi kecil yang terbit di Cephalalgia pada 2013 lalu menemukan 60% dari seribu penderita migrain yang berhubungan seks selama serangan migrain melaporkan kelegaan sesudahnya.
Sedangkan di antara 30 orang yang berhubungan seks saat mengalami sakit kepala cluster, 37% mengatakan aktivitas tersebut dapat membuat gejalanya membaik.
Dokter di Texas Health Action's Kind Clinic, Dan Nguyen, MD, mengatakan sejumlah neurotransmiter perasaan nyaman yang dilepaskan selama masturbasi dapat menjadi pereda nyeri, seperti dopamin, serotonin, oksitosin, prolaktin, epinefrin, dan norepinefrin.
"Bahan kimia ini tidak hanya mempengaruhi otak tetapi juga bagian tubuh lain yang terhubung ke sistem saraf, seperti otot," kata Nguyen, dilansir Mens Health.
Gairah seksual juga melepaskan opioid, yang berfungsi memediasi rasa sakit dan rasa senang. "Obat opioid sering digunakan dalam pengobatan sakit kepala migrain, jadi tidak heran bahwa masturbasi akan membantu mengatasi hal ini (rasa sakit)," imbuh Prause.
Masturbasi yang sampai mencapai orgasme bisa menimbulkan perubahan di otak serta membuat otot rileks.
"Sehingga nyeri dari otot yang tegang dapat diredakan dengan cara ini," sambung Prause.
Nguyen menambahkan, efek penghilang rasa sakit dari masturbasi dapat berlangsung dari 10 menit hingga 48 jam karena prosesnya rumit dan melibatkan banyak hormon.
Baca Juga: 4 Posisi Seks yang Disukai Wanita Karena Bikin Mereka Orgasme, Apa Saja?
Konsultan berusia 37 tahun asal Washington, DC, Nick Hamilton, berdiskusi dengan pelatih seks untuk mendapatkan kembali fungsi seksualnya setelah cedera otak traumatis.
Dia menyadari bahwa masturbasi, terutama yang menggunakan teknik orgasme tanpa ejakulasi, tidak hanya meningkatkan energi dan suasana hatinya, tetapi juga mengalihkan perhatiannya dari rasa sakit kronis yang dialaminya.
“Saat saya belajar untuk fokus pada kesenangan daripada rasa sakit, masturbasi dan kesenangan diri menjadi aspek penting," jelas Hamilton. Prause menyadari betapa sulitnya orang yang sakit untuk fokus pada hal lain.
“Lain kali saat Anda bermasturbasi, perhatikan kenikmatan yang diberikan tubuh Anda. Nikmati saat itu dan rasakan otot berkontraksi dengan ketegangan, kemudian melepaskannya," imbuh Prause.
Ia mengatakan mencoba untuk fokus pada satu waktu akan melatih otak untuk berhenti memikirkan rasa sakit di waktu yang akan datang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak