Suara.com - Operasi transplantasi tangan dan wajah pertama di dunia berhasil dilakukan kepada seorang penduduk New Jersey Joseph DiMeo. Pria itu harus mendapatkan transplantasi untuk memperbaiki luka bakar akibat kecelakaan mobil yang dialaminya pada 2018.
DiMeo menjalani prosedur peletakan batu pertama di NYU Langone Health pada Agustus 2020 setelah kecocokan donor ditemukan di Delaware.
"Hidupnya benar-benar tergelincir, benar-benar tidak terduga," kata ketua Departemen Bedah Plastik Hansjorg Wyss di NYU Langone Health Prof. Dr. Eduardo Rodriguez dikutip dari Fox News.
Kecelakaan mobil yang menimpa DiMeo menyebabkan luka bakar hingga 80 persen. Pria 22 tahun itu tertidur di kursi belakang kemudi saat dalam perjalanan pulang kerja. Mobilnya menabrak tepi jalan dan terbalik. Pengemudi lain menariknya dari kendaraan yang terbakar sebelum akhirnya meledak.
DiMeo sempat koma selama tiga bulan di fasilitas luka bakar akut dan menjalani sekitar 20 prosedur termasuk cangkok kulit dan transfusi darah. Setelah siuman, dia harus memulai beberapa latihan rehabilitasi selama lebih dari satu bulan. Setelah itu baru dirujuk ke NYU Langone Health.
Dia mendapat janji klinis pertamanya dengan Rodriguez pada bulan Maret, di mana wajahnya benar-benar terluka. Kelopak matanya telah mencair dan dia tidak memiliki sisa-sisa telinga. Rodriguez menggambarkan tangan pasiennya itu terlihat seperti sarung tangan, dengan ujung jari yang diamputasi.
"Dia tidak mampu menggunakan tangannya dan sangat bergantung pada perawatan orang tuanya," kata profesor itu.
Rodriguez mengatakan, timnya segera menyatakan DiMeo sebagai kandidat yang baik untuk mendapat transplantasi karena tidak memiliki masalah kesehatan yang lain, tidak ada riwayat penggunaan obat-obatan terlarang. Juga mempunyai motivasi tinggi untuk sembuh.
Pada Oktober 2019, DiMeo dimasukkan ke dalam daftar tunggu transplantasi dan tim mulai berlatih bagaimana operasi akan dilakukan secara bersamaan. Tapi, berbulan-bulan setelah pencarian dan persiapan operasi transplantasi terjadi pandemi Covid-19.
Baca Juga: RSCM Pastikan Transplantasi Ginjal Tetap Aman Dilakukan Selama Pandemi
Maka tim bedah dipindahkan ke garis depan untuk merawat pasien virus corona yang sakit kritis.
"Kami tidak pernah melupakan Joe (panggilan DiMeo) dan tidak pernah lupa mengidentifikasi donor," kata Rodriguez.
Ia menambahkan bahwa DiMeo juga tidak pernah menekan tim tentang kasusnya.
Sembilan bulan setelah pencarian, donor ideal, DiMeo berada di Delaware. Pada 12 Agustus 2020, tim memulai prosedur selama 23 jam untuk mengubah kehidupan DiMeo. Tim bekerja secara bergiliran dan secara bersamaan pada pendonor dan DiMeo.
Tangan dan wajah pendonor diganti dengan organ cetakan 3-D agar sesuai dengan penampilan aslinya. Rodriguez mengaku, operasi itu menjadi hari yang sangat panjang.
"Saya sangat senang membawa (orang tuanya) untuk melihat putra mereka mengikuti perubahannya," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda