Suara.com - Kasus Covid-19 selalu mengalami tren peningkatan saat terjadi libur panjang. Situasi itu terbukti dengan kasus harian Covid-19 yang meningkat pada libur Natal dan Tahun Baru lalu.
Pada Februari 2021 sendiri akan ada libur panjang bertepatan dengan Hari Raya Imlek. Lantas, benarkah pemerintah akan melakukan lockdown pada saat Hari Raya Imlek?
Hingga saat ini pemerintah masih belum menentukan apa saja persiapan menyambut libur panjang Hari Raya Imlek yang jatuh pada 12 Februari 2021 mendatang.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes RI dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan pemerintah akan lebih dulu menunggu hasil evaluasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 apakah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan dilanjutkan atau justru akan dilonggarkan.
Saat ini aturan PPKM jilid 2 masih dijalankan sejak 26 Januari hingga 8 Februari 2021 mendatang.
"(Kebijakan menyambut libur panjang). Kita akan tunggu evaluasi lebih lanjut," ujar Nadia saat konferensi pers bersama Kemenkes RI, Jumat (5/2/2021).
Lebih lanjut Nadia berharap masyarakat bisa merayakan Hari Imlek 2021 dengan cara yang lebih sederhana, sekaligus tetap menjalankan tradisi. Ditambah protokol kesehatan juga harus dijaga secara ketat.
"Cara yang sederhana ini tidak akan mengurangi makna perayaan imlek, tanpa menghilangkan tradisi, dengan menjaga saudara untuk bersama-sama menekan laju penularan Covid-19," terang Nadia.
Nadia sendiri membenarkan, berdasarkan yang sudah terjadi lonjakan kasus akan meningkat tajam antara 30 hingga 40 persen usai libur panjang.
Baca Juga: Strategi Pemerintah untuk Anggaran Vaksinasi
Peningkatan kasus akan terjadi 2 pekan setelah libur panjang tersebut berlalu, dan kebanyakan kasus berasal dari klaster keluarga. Sebagaimana peningkatan kasus yang pernah terjadi saat natal dan tahun baru.
"Pemerintah berharap masyarakat bisa memanfaatkan libur nasional dengan bijak, dan mematuhi imbauan pemerintah. Kita sedang berupaya dengan cara disiplin menerapkan protokol 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," pungkas Nadia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?