Suara.com - Platform sosial media TikTok kini tidak hanya digunakan untuk mencari hiburan dan menuangkan ide kreatif, namun juga bisa menjadi wadah edukasi yang dikemas ringkas dan menarik.
Namun baru-baru ini ramai dibahas di sosial media soal video TikTok yang menantang orang untuk mengonsumsi postinor. Video singkat berdurasi 16 detik yang dibuat oleh @kenapasayasadgirl itu memberi teks, "Cantik doang berani ga makan ini?" kemudian menampilkan gambar postinor.
Video yang sudah dilihat 1,1 juta kali ini pun menjadi sorotan. Sebab, postinor yang ditampilkan itu merupakan obat yang biasa disebut morning after pill.
Postinor sendiri merupakan kontrasepsi darurat yang digunakan untuk mencegah kehamilan pada wanita yang pernah melakukan hubungan seks tanpa alat pengaman (kondom) atau yang metode KB-nya gagal. Obat ini diminum paling tidak 12 hingga 72 jam setelah hubungan seks.
Perlu dicatat bahwa morning after pill tidak bisa mengakhiri kehamilan yang telah ditanamkan (menggugurkan janin).
Dikutip dari Refinery29, morning after pil mengandung hormon yang menghentikan atau menunda ovulasi untuk mencegah kehamilan, menurut American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG).
Beberapa pil mengandung satu hormon, progestin, sementara yang lain mengandung kombinasi estrogen dan progestin.
Secara teknis, tidak seharusnya kontrasepsi darurat darurat ini digunakan sebagai bentuk pengendalian kelahiran jangka panjang, menurut ACOG. Sebab obat ini dimaksudkan sebagai kontrasepsi cadangan, bukan sebagai metode utama alat kontrasepsi.
Menggunakan kontrasepsi darurat sepanjang waktu tidak seefektif menggunakan metode lain, seperti pil KB atau alat kontrasepsi secara konsisten.
Baca Juga: Viral! Tangani Sarang Tawon Pakai Kantong Plastik, Publik: Apa Tidak Sobek?
Di sisi lain, mengingat tingginya kadar hormon dalam pil, meminumnya berulang kali dapat menyebabkan efek samping yang tidak nyaman, seperti sakit kepala, mual, atau pendarahan.
Sehingga, walau memang morning after pil adalah pilihan yang efektif untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seks tanpa kondom, tidak disarankan untuk penggunaan rutin.
Selain itu, pil kontrasepsi darurat dapat gagal bahkan dengan penggunaan yang benar, dan tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah