Suara.com - Sering kah Anda sedang melamun atau memikirkan sesuatu lalu tiba-tiba sadar sedang memainkan rambut? Memutar dan menarik rambut lalu melingkarkannya di sekitar jari mungkin merupakan kebiasaan yang nampak umum.
Namun dari sisi psikologis, kebiasaan ini rupanya dikategorikan dalam kelompok perilaku yang disebut gelisah. Mengutip dari Elite Daily, menurut psikolog klinis, Matthew Childs, Psy.D, memainkan rambut bisa menjadi pertanda adanya keresahan saat menghadapi situasi tertentu.
Kebiasaan memutar rambut pun bisa terlihat pada anak-anak dan orang dewasa. Namun, alasan di balik kebiasaan tersebut bisa bermacam-macam.
Mengutip Boldsky, kebiasaan memutar-mutar rambut pada orang dewasa kemungkinan terbawa sejak kecil. Bisa juga kondisi kesehatan lain yang mendasari, seperti:
1. Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD)
Pada beberapa individu, rambut berputar-putar bisa menjadi tanda gangguan obsesif-kompulsif. Jika seseorang memiliki gejala OCD lain, kebiasaan memutar rambut mungkin merupakan bagian dari kondisi itu. Namun, ering memilin rambut saja tidak cukup untuk diagnosis OCD.
2. Kecemasan
Pada beberapa orang, memainkan rambut mungkin dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja dan berkembang menjadi sesuatu yang Anda lakukan saat mereka merasa cemas.
Misalkan memutar-mutar rambut adalah sesuatu yang dilakukan seseorang untuk mengatasi pikiran yang mengganggu dan cemas. Dalam kasus tersebut, kebiasaan memainkan rambut mungkin merupakan gejala dari gangguan kecemasan.
Baca Juga: Pembeli Nemu Rambut di Sela Jahitan Tas, Publik Curiga Bulu Ini
3. Perilaku repetitif yang berfokus pada tubuh
Dalam beberapa studi menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis perilaku ini dan ketidaksabaran, kebosanan, frustrasi, dan ketidakpuasan. Perilaku memainkan rambut ini dapat memiliki beberapa efek negatif mulai dari rambut kusut, bercabang, helai rambut yang lemah, hingga rambut rontok.
Penelitian tertentu telah menyebutkan bahwa kebiasaan memutar rambut dapat menyebabkan trikotilomania, gangguan kejiwaan yang menyebabkan individu dengan sengaja mencabut rambut mereka, terutama dari bulu mata, alis, dan kulit kepala.
Apabila ingin berhenti melakukan kebiasaan ini, Anda bisa pelajari teknik alternatif menghilangkan stres, seperti yoga atau meditasi. Tetapkan niat, seperti tidak memainkan rambut selama satu atau dua jam dan memberi hadiah pada diri sendiri untuk perilaku itu. Anda juga dapat tidur memakai topi, atau hoodie untuk menghindari memainkan rambut saat Anda tidur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak