Suara.com - Pandemi COVID-19 tidak membuat minat masyarakat melakukan olahraga lari menurun. Asal dilakukan sesuai protokol kesehatan, dokter mengatakan tidak apa tetap rutin berlari.
Dilansir ANTARA, dr Andreas, Sp.PD dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Purwokerto, mengatakan saat lari agar tetap melakukan protokol kesehatan, termasuk memakai masker.
"Saat melakukan olahraga lari, wajib menggunakan masker, bisa sesekali buka masker saat di lingkungan yang sepi dan tidak ada orang atau tidak ada kerumunan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (16/2/2021).
Dia menegaskan bahwa agar masyarakat dapat tetap nyaman menggunakan masker saat melakukan olahraga, maka intensitas lari bisa diturunkan.
"Agar masker tidak mengganggu kegiatan lari, maka cukup slow jogging atau easy run dengan intensitas rendah dan sedang saja, dalam durasi sekitar 30 hingga 60 menit per sesi," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa olahraga merupakan kegiatan positif yang dapat dilakukan di tengah pandemi guna menjaga daya tahan tubuh.
"Olahraga lari baik sekali untuk menjaga kesehatan, meningkatkan imunitas dan kekebalan tubuh, namun untuk mendapatkan hasil yang baik dari olahraga, seperti lari, maka cukup dilakukan dengan intensitas moderate atau sedang," katanya.
Selain perlu tetap menerapkan protokol kesehatan, masyarakat yang melakukan olahraga, seperti lari, juga harus tetap memperhatikan asupan nutrisi yang adekuat dan hidrasi cairan selama dan pascaolahraga.
Dia juga menjelaskan bahwa saat melakukan olahraga lari, maka masker boleh sesekali dibuka saat lingkungan sekitar dalam kondisi yang sepi.
Baca Juga: Zodiak Kesehatan Kamis 4 Februari 2021: Gemini, Coba Lari dan Yoga
"Masker bisa diturunkan atau dibuka sebentar saat lingkungan sepi atau tidak ada orang dalam radius jarak dua meter, bila lari di jalan raya bisa dilakukan pada arah berlawanan di sisi jalan, jadi kita tahu kendaraan dari arah berlawanan, sehingga kita bisa atur kapan harus bermasker dan kapan bisa diturunkan sesaat dengan aman," katanya.
Dia menambahkan bahwa lari dengan melawan arah di sisi tepi jalan juga lebih aman dari kemungkinan kecelakaan.
"Karena jika searah maka ada risiko dapat ditabrak dari belakang apabila lengah," katanya.
Sementara itu dia juga kembali mengingatkan bahwa sosialisasi protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 harus terus dikakukan secara intensif.
"Sosialisasi harus terus diintensifkan agar masyarakat paham mengenai esensi dari protokol kesehatan," katanya.
Dia menambahkan bila masyarakat paham apa esensi dari protokol kesehatan maka akan timbul kesadaran dan rasa disiplin untuk menjadikannya sebagai gaya hidup.
Berita Terkait
-
6 Pilihan Sepatu Lari Lokal Terbaik untuk Pria Usia 40 Tahun ke Atas
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari yang Empuk dan Ringan untuk Pemula
-
5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
-
5 Sepatu Lari yang Nyaman untuk Sekolah dan Aktivitas Sehari-hari, Mulai Rp300 Ribuan
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Lokal Desle, dari yang 'Kalcer' sampai Maraton Semua Ada
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia