Suara.com - Bagi pasien hipertensi rutin berkala untuk memeriksakan tekanan darah menjadi salah satu hal penting. Meski demikia, ada waktu-waktu khusus yang harus diperhatikan saat melakukan pemeriksaan.
Pasien hipertensi disarankan untuk memeriksa tekanan darah sebelum dan sesudah berolahraga. Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) dr. Ijan Aprijana, Sp.KO., mengatakan, pemeriksaan itu penting agar olahraga justru tidak memberikan beban kerja berat bagi jantung.
"Ada risiko jadi jangka panjang itu beban ke jantung meningkat. Kemungkinan risiko dampaknya adalah gagal jantung. Jadi perlunya cek sebelum dan sesudah olahraga," kata dokter Ijan saat siaran langsung bersama Radio Kesehatan Kemenkes, Jumat (19/2/2021).
Tetapi jika tidak memiliki alat pengukur tekanan darah, pasien hipertensi sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah paling tidak sebulan sekali. Juga memperhatikan gejala yang dialami tubuh jika intensitas olahraga yang dilakukan terlalu berat.
"Kalau di rumah mau latihan fisik, mungkin kita merasakan terasa pusing, sakit kepala, berdebar-debar kalau ada tanda-tanda itu kita istirahatkan dulu, tidak latihan dulu," kata dokter Ijan.
Ia menyarankan agar pasien hipertensi cukup melakukan olahraga dengan intensitas ringan seperti berjalan kaki.
Tidak direkomendasikan untuk melakukan olahraga yang bersifat pertandingan seperti bulutangkis atau sepakbola. Sedangkan gerakan olahraga yang dinamis, seperti aerobik, juga angkat beban masih diperbolehkan.
"Kita anjurkan untuk latihan kekuatan dengan catatan diawasi cek kesehatan dan tekanan darah. Lama-lama latihan efek strange training bisa mengelola tekanan darah," katanya.
Dikatakan dokter Ijan bahwa berdasarkan hasil penelitian dari Universitas Indonesia, pasien hipertensi yang rutin melakukan latihan fisik selama 6 bulan akan menurunkan tekanan darah dan bisa lepas dari konsumsi obat-obatan. Meski demikian, frekuensi latihan fisik juga harus disesuaikan.
Baca Juga: Doyan Makanan Kekinian, ini Tips Bagi Anak Muda Untuk Kontrol Gula Darah
Ia tidak menganjurkan pasien hipertensi untuk berolahraga setiao hari. Karena tubuh memerlukan waktu untuk melakukan pemulihan.
"Setelah latihan ini memerlukan recovery. Sebaiknya itu pada recovery, ilmunya 2 x24 jam. Jadi sebaiknya dilakukan tidak tiap hari," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini